Home BERITA Puncta 15.09.19 Minggu XXIV Lukas 15:1-10: Man From La Mancha

Puncta 15.09.19 Minggu XXIV Lukas 15:1-10: Man From La Mancha

0
Ilustrasi: Minta ampun dan memberi maaf dalam pementasan teater "Anak yang Hilang". (Mathias Hariyadi)

PANGERAN Don Quizote sangat mencintai seorang wanita bernama Aldonza.

Aldonza adalah seorang pelacur. Ia merasa kotor, hina, rendah dan tidak pantas dicintai seorang pangeran yang agung dan terhormat.

Aldonza merasa minder dan terus menerus merasa rendah diri dan tidak pantas. Karena cintanya kepada Aldonza, Don Quizote mengubah nama wanita itu menjadi Dulcinea, yang artinya Manis.

Dengan nama baru itu, Don Quizote ingin mengangkat martabat Aldonza sebagai wanita yang terhormat, ningrat, pantas dicintai, bermartabat. Ketika Sang Pangeran terbaring menderita sakit dan putus harapan.

Hampir mati, Aldonza datang untuk menyemangati dan memberi harapan. Ia menyebut dirinya Dulcinea yang dulu dikasihi oleh Sang Pangeran.

Mendengar suara Dulcinea, Don Quizote bersemangat lagi dan harapan hidup muncul kembali. Ia bangkit dan bergairah untuk membaharui kehidupan dunia.

Bacaan Minggu ini menggambarkan bagaimana Allah sungguh mengasihi manusia yang berdosa.

Perumpamaan tentang domba yang hilang, dirham dan anak yang hilang menunjukkan Allah yang maha kasih.

Kita ini seperti domba atau dirham dan anak yang hilang. Kita terpuruk dalam dosa yang sangat dalam. Kita manusia yang kotor dan tidak pantas.

Aldonza adalah gambaran kita yang terpuruk dalam kubangan dosa.

Allah adalah Pangeran yang baik seperti Don Quizote. Allah mengasihi kita walaupun kita ini seperti Aldonza.

Allah adalah gembala yang baik. Ia mencari seekor domba yang hilang. Allah adalah Bapa yang penuh belaskasih. Anak bungsu yang durhaka itu tetap diterima dengan tangan terbuka.

Anak yang terpuruk dalam kotornya dosa itu dirangkul dengan pelukan mesra. Anak itu merasa diri lebih pantas menjadi budak daripada menjadi anak. Tetapi Bapa tetap menganggap si bungsu sebagai anakNya bukan yang lain.

Kita pantas bersyukur bahwa kedosaan kita tidak pernah dilihat oleh Tuhan. Dosa itu ada, tetapi bagi Tuhan dosa itu ditutupi dengan kasih.

KasihNya lebih besar daripada dosa kita. Kita sangat berharga di hadapan Tuhan. Mari kita menjaga citra diri yang baik dengan hidup pantas di hadapanNya.

Keluar dari gereja ada jalan lebar
Perut lapar menggiring ke warung makan
Kasih Allah kepada kita lebih besar
Daripada dosa-dosa yang pernah kita lakukan

Cawas, suatu pagi yang ceria

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version