ROMO Jayasewaya sangat terkesan dengan napak saya. Beliau pernah berkunjung ke Daerah Pasang Surut di Palembang.
Waktu itu Bapak ikut transmigrasi ke sana pada tahun 1981. Romo Jaya sebagai Delsos KAS waktu itu mengunjungi umat Latolik di daerah trasmigrasi. Oleh bapak, beliau diantar ke sampai ke Pasang Surut. Di rumah beliau dijamu oleh ibu dengan makanan-makanan tradisional, seperti ubi, sayur lodeh, nasi jagung dan lain-lain.
Beliau sangat menikmati dan terkesan.
Sekarang beliau sudah lanjut usia. Tinggal di Wisma Lansia, duduk di kursi roda dan selalu dibantu oleh pramuladi. Kalau ketemu dengan saya, beliau lupa nama saya. Tetapi kalau saya sebut Sridadi, nama bapak saya,
Wajahnya berbinar dan langsung berkata lirih, “Pasang Surut, Romo Joko anake Sridadi.”. Beliau lebih mengenal dan ingat bapak, kalau berjumpa dengan saya. Saya pun juga, akan menyebutkan nama bapak saya lebih dahulu kalau memperkenalkan diri di hadapan beliau.
Dalam amanat perpisahanNya, Yesus berkata, “Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal BapaKu. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia”.
Yesus adalah Putera Bapa. Kalau kita mengenal Yesus, kita juga mengenal Bapa. Apa yang dilakukan oleh Yesus adalah melaksanakan kehendak BapaNya. Perbuatan dan sabda Yesus berasal dari BapaNya sendiri.
Dalam pepatah Jawa dikatakan, “Kacang mangsa ninggala lanjaran”. Pohon kacang itu tumbuh dengan menjalar di “lanjaran” atau tonggak bambu yang ditancapkan untuk menopang tumbuhnya kacang panjang dan daun-daunnya.
Tak mungkin kacang bisa tumbuh kalau tidak ada lanjarannya. Pepatah itu mau mengatakan, seorang anak akan tumbuh mengikuti bimbingan, teladan, nasehat, ajaran dan petuah orangtuanya.
Yesus menjawab Filipus, “Tidak percayakah engkau bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diriKu sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku. Dialah yang melakukan pekerjaanNya.”
Nah, kalau kita mengenal Yesus, kita mestinya juga mengenal BapaNya. Begitu sebaliknya, kalau Yesus mengenal kita, BapaNya pasti juga mengenal kita. Mari kita mendekati Yesus, supaya BapaNya mengenali siapa kita. Kalau kita tak mau mendekatiNya, BapaNya nanti tidak akan mengenal kita.
Nanti di surga, Bapa akan menanyai kita, “kamu mengenal AnakKu tidak? Kok Aku tidak pernah berjumpa denganmu?”. Nah lho, gimana tuh?
Beli mobil mereknya Lexus
Gak bisa dinaiki sampai ke Tembelina
Kalau kita mengenal Yesus
Kita juga akan mengenal BapaNya.
Berkah Dalem,