Di jalan tol selalu ada peringatan, “mendahului lewat jalur kanan”. Kendaraan tidak boleh mendahului lewat jalur kiri. Sangat dilarang “mencuri” bahu jalan paling kiri untuk mendahului kendaraan di depannya. Mengapa bahu jalan sebelah kiri harus dikosongkan dari kendaraan? Bahu jalan sebelah kiri itu diutamakan bagi kendaraan “darurat” seperti ambulan, mobil derek, petugas kebakaran, Dishub, petugas jalan raya, dll. Mereka boleh mengambil jalan demi kelancaran dan kepentingan mendesak. Begitu juga kendaraan petugas kemanusiaan seperti ambulan, palang merah diperbolehkan tetap jalan kendati lampu traffic menyala merah. Mereka tidak mengikuti aturan demi kemanusiaan dan kepentingan yang lebih urgen dan mendesak.
Orang-orang Farisi memprotes murid-murid Yesus karena mereka melanggar aturan hari sabat. Mereka mempertanyakan, “Lihatlah, murid-muridMu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari sabat?”
Yesus meluruskan pandangan orang-orang Farisi yang suka menyalahkan orang lain. Mereka menilai aturan adalah segala-galanya. Orang tidak boleh melanggar sedikit pun aturan yang sudah dibuat. Melanggar berarti berdosa. Melanggar aturan berarti harus dihukum. Cara pandang mereka bersifat hitam putih. Tidak ada cara pandang lain.
Memang aturan dan hukum perlu untuk mengatur kehidupan bersama, agar keselarasan dapat terjamin. Namun di atas segala aturan ada hukum cintakasih. Semangat kasih membuat orang tidak terkungkung pada aturan yang kaku. Yesus mengajak orang untuk tidak berpikir sempit. Melaksanakan kasih tidak perlu diperlawankan dengan aturan. Kisah tentang Daud dan para prajuritnya yang masuk ke Bait Allah dan makan roti sajian yang hanya diperuntukkan bagi para imam, tidak melanggar aturan. Yang lebih diutamakan adalah belaskasihan bukan persembahan.
Nilai-nilai kemanusiaan dan belaskasih berada di atas segala aturan. Mengapa ambulan “boleh” menerobos lampu merah? Karena kemanusiaan harus lebih diutamakan. Marilah kita bijaksana agar bisa menempatkan aturan demi pemuliaan manusia. Kepentingan manusia harus diutamakan, di atas segalanya.
Naik dokar menuju ke kota
Membeli baju seribu tiga
Hidup manusia di atas segalanya
Kita bela demi kehidupan bersama