Markus 9: 30-37
ANDA pecinta lagu-lagu atau konsernya Yanni? Saya adalah salah satu penggemar musiknya. Setelah selesai mengadakan konser di AIUla Arab Saudi yang sukses, dalam perjalanan pulang, seluruh crew dan pemain konser itu dilayani oleh Yanni di dalam pesawat.
Layaknya seorang pramugara, Yanni dengan sukacita membagikan cokelat kepada mereka semua sebagai tanda terimakasih karena pertunjukkan di Arab sangat bagus dan sukses.
Kedua tangannya membawa nampan berisi permen coklat aneka warna, dan dibagikan kepada seluruh crew dari depan sampai ke belakang.
Yanni artis yang sangat terkenal itu – yang selalu menjadi ikon dalam setiap konsernya – melayani semua dengan wajah ceria. Orang yang selalu di depan dalam setiap pertunjukannya itu mau menjadi pelayan bagi seluruh backstage crew-nya,
Dalam bacaan Injil hari ini Yesus berkata kepada keduabelas muridNya, “Jika seorang ingin menjadi yang terdahulu hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan menjadi pelayan semuanya.”
Ajaran Yesus ini bertolak belakang dengan pikiran para murid. Mereka justru mempertengkarkan siapa yang terbesar di antara mereka.
Kita pun pada umumnya juga seperti para murid itu, ingin menjadi yang pertama, terdahulu, paling depan, paling berkuasa, paling hebat.
Yesus punya pandangan lain. Yang ingin menjadi terdahulu harus menjadi yang terakhir dan menjadi pelayan bagi semua.
Kehebatan seseorang bukan dilihat dari kedudukannya tetapi dari tindakan pelayanannya.
Keunggulan seseorang bukan karena dinomorsatukan, tetapi karena ia lebih mengutamakan yang lain daripada dirinya sendiri.
Kehormatan seseorang dapat dinilai dari bagaimana ia suka melayani orang lain.
Misalnya ada kakek tua yang berdiri di dalam kereta api atau bus umum, lalu ada pemuda yang merelakan tempat duduknya untuk kakek itu.
Ada banyak tindakan-tindakan sederhana yang bisa kita lakukan untuk menjadi pelayan bagi orang lain.
Melayani itu bukan hal yang hina, tetapi justru punya nilai luhur.
Yesus mempertentangkan sikap orang dewasa (murid-murid) dengan anak kecil. Orang dewasa justru berebut siapa yang terbesar. Anak kecil punya jiwa yang polos, suka menolong, melayani dan berbagi dengan yang lain.
Anak kecil hatinya masih jujur dan murni. Yesus mengajak kita mencontoh hati yang tulus, jujur, polos dan murni dari seorang anak kecil. Yesus sendiri datang bukan untuk dilayani, tetapi untuk melayani.
Bagaimana dengan kita?
Raden Mas Nangkring Binuka
Berpasangan dengan Raden Ayu Plangkaningrum
Kalau kita mau menjadi yang terkemuka
Hendaklah mau melayani dengan penuh senyum
Cawas, tawaria bersama