Home KITAB SUCI & RENUNGAN HARIAN Renungan Harian Puncta 31.12.23 Pesta Keluarga Kudus Nasaret

Puncta 31.12.23 Pesta Keluarga Kudus Nasaret

0
Doa kepada Keluarga Kudus (Ist)

PUISI terkenal dari seorang pendidik, Dorothy Law Nolte sangat menginspirasi banyak orang untuk mendampingi anak-anaknya untuk bertumbuh dengan baik.

Pada Hari Raya Keluarga Kudus Nasaret ini, kita bisa merenungkan makna puisi yang berjudul Children Learn What They Live di atas.

Anak-anak yang dibesarkan dalam lingkungan yang penuh celaan akan belajar untuk mudah memaki. Mereka akan terbentuk dalam perilaku kasar dan kejam sebagai respon terhadap perlakuan yang mereka alami.

Begitu juga dengan anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan yang dipenuhi permusuhan; mereka cenderung menjadi individu yang mudah tersinggung, suka berkelahi dan mencari konflik. Selalu bikin masalah di mana-mana.

Anak-anak yang terus-menerus mendengar cemoohan dan hinaan dari orang-orang di sekitarnya mungkin akan mengalami rendah diri.

Mereka merasa tidak berharga atau harga dirinya rendah. Akibatnya, mereka bisa mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan orang lain. Mereka suka minder dan takut bergaul.

Di sisi lain, jika anak-anak dibesarkan dalam lingkungan yang penuh toleransi, mereka belajar untuk menahan dan kontrol diri.

Mereka mengembangkan kemampuan untuk menghargai perbedaan dan beradaptasi dengan situasi yang beragam. Ini adalah keterampilan sosial yang sangat berharga.

Di zaman networking sekarang ini, orang membutuhkan kemampuan membangun relasi sosial.

Apresiasi atau pujian juga memiliki dampak positif pada perkembangan anak. Anak-anak yang merasakan dukungan dan dorongan akan belajar untuk memiliki rasa percaya diri.

Mereka menjadi individu yang lebih mandiri dan mampu mengatasi rintangan dalam hidup mereka. Mereka akan belajar mengatasi masalah.

Perlakuan yang baik dan adil dalam lingkungan anak-anak membantu mereka memahami konsep keadilan.

Mereka belajar untuk menghargai nilai-nilai moral dan etika, yang dapat membentuk mereka menjadi individu yang bertanggung jawab dan peduli terhadap keadaan lingkungan sosialnya.

Tidak kalah penting adalah rasa aman di dalam lingkungannya. Anak-anak yang merasa aman cenderung bisa mempercayai orang lain dan dunia sekitarnya.

Mereka mampu menjalin hubungan yang sehat dan berkembang sebagai individu yang memiliki integritas dan tanggung jawab.

Kita dapat melihat bahwa lingkungan terutama keluarga memiliki peran yang sangat besar dalam membentuk karakter anak-anak.

Kalau anak sering mendapat celaan, permusuhan, cemoohan, dan hinaan dapat membawa dampak yang merugikan bagi mereka.

Sebaliknya pengaruh positif seperti toleransi, dorongan, pujian, dan perlakuan yang baik dapat membantu anak tumbuh menjadi individu yang lebih baik.

Lingkungan terdekat adalah keluarga. Keluarga adalah sekolah kehidupan yang pertama bagi anak-anak.

Pada hari Raya Keluarga Kudus ini, penting bagi kita untuk merenungkan kembali bagaimana keluarga kita masing-masing dibangun. Dengan dasar apakah kita membangun keluarga dan mendidik anak-anak kita?

Harta yang paling berharga adalah keluarga.
Istana yang paling indah adalah keluarga.
Puisi yang paling bermakna adalah keluarga.
Mutiara tiada tara adalah keluarga.

Cawas, bahagianya keluarga…
Rm. A. Joko Purwanto, Pr

Puncta 31.12.23
Pesta Keluarga Kudus Nasaret
Lukas 2: 22-40

Children Learn What They Live

PUISI terkenal dari seorang pendidik, Dorothy Law Nolte sangat menginspirasi banyak orang untuk mendampingi anak-anaknya untuk bertumbuh dengan baik.

Pada Hari Raya Keluarga Kudus Nasaret ini, kita bisa merenungkan makna puisi yang berjudul Children Learn What They Live di atas.

Anak-anak yang dibesarkan dalam lingkungan yang penuh celaan akan belajar untuk mudah memaki. Mereka akan terbentuk dalam perilaku kasar dan kejam sebagai respons terhadap perlakuan yang mereka alami.

Begitu juga dengan anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan yang dipenuhi permusuhan; mereka cenderung menjadi individu yang mudah tersinggung, suka berkelahi dan mencari konflik. Selalu bikin masalah dimana-mana.

Anak-anak yang terus-menerus mendengar cemoohan dan hinaan dari orang-orang di sekitarnya mungkin akan mengalami rendah diri.

Mereka merasa tidak berharga atau harga dirinya rendah. Akibatnya, mereka bisa mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan orang lain. Mereka suka minder dan takut bergaul.

Di sisi lain, jika anak-anak dibesarkan dalam lingkungan yang penuh toleransi, mereka belajar untuk menahan dan kontrol diri.

Mereka mengembangkan kemampuan untuk menghargai perbedaan dan beradaptasi dengan situasi yang beragam. Ini adalah keterampilan sosial yang sangat berharga.

Di zaman networking sekarang ini, orang membutuhkan kemampuan membangun relasi sosial.

Apresiasi atau pujian juga memiliki dampak positif pada perkembangan anak. Anak-anak yang merasakan dukungan dan dorongan akan belajar untuk memiliki rasa percaya diri.

Mereka menjadi individu yang lebih mandiri dan mampu mengatasi rintangan dalam hidup mereka. Mereka akan belajar mengatasi masalah.

Perlakuan yang baik dan adil dalam lingkungan anak-anak membantu mereka memahami konsep keadilan.

Mereka belajar untuk menghargai nilai-nilai moral dan etika, yang dapat membentuk mereka menjadi individu yang bertanggung jawab dan peduli terhadap keadaan lingkungan sosialnya.

Tidak kalah penting adalah rasa aman di dalam lingkungannya. Anak-anak yang merasa aman cenderung bisa mempercayai orang lain dan dunia sekitarnya.

Mereka mampu menjalin hubungan yang sehat dan berkembang sebagai individu yang memiliki integritas dan tanggung jawab.

Kita dapat melihat bahwa lingkungan terutama keluarga memiliki peran yang sangat besar dalam membentuk karakter anak-anak.

Kalau anak sering mendapat celaan, permusuhan, cemoohan, dan hinaan dapat membawa dampak yang merugikan bagi mereka.

Sebaliknya pengaruh positif seperti toleransi, dorongan, pujian, dan perlakuan yang baik dapat membantu anak tumbuh menjadi individu yang lebih baik.

Lingkungan terdekat adalah keluarga. Keluarga adalah sekolah kehidupan yang pertama bagi anak-anak.

Pada hari Raya Keluarga Kudus ini, penting bagi kita untuk merenungkan kembali bagaimana keluarga kita masing-masing dibangun. Dengan dasar apakah kita membangun keluarga dan mendidik anak-anak kita?

Harta yang paling berharga adalah keluarga.
Istana yang paling indah adalah keluarga.
Puisi yang paling bermakna adalah keluarga.
Mutiara tiada tara adalah keluarga.

Cawas, bahagianya keluarga
Rm. A. Joko Purwanto Pr

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version