INJIL Markus 6:1-6 menceritakan tentang Yesus ditolak di kampung asal-Nya. Karena itu tidak ada mukjisat yang dikerjakan, Yesus hanya menyembuhkan beberapa orang sakit. Yesus heran akan kedegilan hati mereka.
Orang-orang Nazaret menolak Yesus, karena latar belakang keluarga-Nya. Keluarga tukang kayu yang sederhana tidak mungkin melahirkan guru hebat seperti Yesus. Mereka mengabaikan kuasa Yesus yang adalah Mesias, Anak Allah. Maka Yesus heran dengan sikap mereka ini.
Kita sering kali juga menilai dan menerima orang berdasarkan latar belakang pribadi bersangkutan. Benar bahwa latar belakang seseorang memberi pengaruh kepada pribadinya. Tetapi setiap orang bisa mengalami perkembangan karena kuasa Allah yang membentuk hidupnya. T
anpa sadar kita juga mengabaikan Yesus dalam hidup kita. Kita menolak keterlibatan Yesus. Kita membuat hidup kita “netral” tanpa pengaruh kuasa Yesus.
Iman kita akan Yesus dan kuasa-Nya dalam hidup kita menjadi berkurang, bahkan sirna, karena kita merasa bisa buat sesuatu sendiri dengan kemajuan teknologi canggih ini. Kita mengabaikan bantuan sesama dan Tuhan.
Semoga, dari hari ke hari, kita semakin terbuka kepada kuasa Yesus Tuhan dan menerima kuasa Allah yang terlibat dalam hidup kita.
St. Paulus Miki dan teman-teman bisa kuat dan bertahan dalam siksa dan penderitaan, karena iman mereka akan kuasa Yesus yang menguatkan mereka dan mengubah hidup mereka.
Doaku: Ya Tuhan Yesus, buatlah hatiku selalu terbuka beriman kepada-Mu dan selalu siap menerima kehadiran dan keterlibatan kuasa-Mu dalam hidup dan karya pelayananku. Amen.