PW St. Teresa Avila; Rm 1:16-25 dan Luk 11: 37-41
St. Teresa dari Avila dikenal juga dengan nama Teresa dari Yesus. Ia lahir 28 Maret 1515. Tahun 1536 ia masuk biara karmel “penjelmaan” di Avila. Satu tahun kemudian mengikrarkan kaul profesi sebagai seorang rubiah Karmelites.
Dia mengisi hari hidupnya dengan doa pribadi dan doa bersama di komunitas, yang membuatnya semakin matang. Ia meninggal pada tanggal 4 Oktober 1582 dan dikanonisasi pada tanggal 12 Maret 1622 oleh Paus Gregorius XV.
St. Teresa menulis buku Jalan Kesempurnaan. Dia menulis pengalaman rohaninya: “Di dalam diri kita ada istana yang dibangun Allah. Sebuah istana yang begitu indah. Dan dalam istana itu berdiam Raja yang berkuasa, yang bertahta di singgasana yang amat indah, yakni hatimu.”
Inilah Istana hati.
Melalui Injil Tuhan Yesus mengajak kita untuk merawat istana hati ini. Orang Kisten pengikut Yesus, tidak hanya memperhatikan kebersihan lahiriah, melainkan terutama kebersihan hati. Hati sebagai istana Allah, hendaknya dijaga kebersihan, dijauhkan dari rampasan dan kejahatan.
Mutu hidup ditentukan oleh keserasian lahir dan batin, di dalam dan di luar, antara hati dan perilaku hidup. Yesus menuntut dari setiap murid-Nya keserasian hidup yang mencerminkan ketulusan dan kejujuran.
Dan inilah istana hati yang sebenarnya. Mari kita belajar dari St. Teresia dari Avila.
Doaku: Ya Tuhan Yesus, bantulah aku untuk menjaga istana hatiku, agar menjadi tempat yang layak bagi-Mu.