Home BERITA Ragi Kehidupan

Ragi Kehidupan

0
Ilustrasi: Toko dan pemuat Roti yang karyawannya disabilitas bisu tuli di China. (Ist)

Puncta 31.07.23
PW. St. Ignatius de Loyola, Imam
Matius 13: 31-35

PARA frater di Seminari Tahun Orientasi Rohani diajari membuat roti oleh suster-suster OSF dari RS Elisabet. Kami diajari bagaimana mencampur tepung dan ragi, sedikit garam dan air secukupnya, berapa ukuran yang tepat untuk membuat roti.

Untuk membuat roti dibutuhkan bahan: 250 Gram Tepung Terigu Protein, 5,5 Gram/0,5 Sachet Ragi Instan, 30 Gram/2 Sdm Margarin, 15 Gram/1 Sdm Susu Putih Bubuk, 45 Gram/3 Sdm Gula, 1 Sendok Teh Garam,1 Butir Telur Ayam, 250 ml Air Mineral.

Almarhum Romo Suparyono dulu pandai bikin roti tawar ini. Dia selalu berhasil membuat roti bisa mengembang. Roti saya tidak mengembang bahkan mengkal.

Romo Paryono bilang, “Kamu kurang kalis atau kurang merata mengaduknya. Dua tangan dipakai untuk mengaduk dengan kekuatan penuh. Sampai adonan itu kenyal,” katanya memberitahu rahasianya.

“Adonan yang sudah merata didiamkan dan ditutup dengan kain selama 30 menit,” dia menasihati saya. Setelah beberapa kali latihan, akhirnya berhasil juga membuat roti tawar.

Hari ini Yesus memberi perumpamaan tentang biji sesawi yang ditabur dan tumbuh berkembang menjadi pohon yang bercabang-cabang.

Juga ada perumpamaan tentang ragi yang diaduk di dalam tepung dan membuat adonan menjadi mengembang. Yesus tidak menjelaskan apa-apa. Mungkin Yesus berharap kepada kita untuk dapat menjadi ragi dunia.

Jika Kerajaan Allah diumpamakan ragi, kita yang adalah anak-anak Kerajaan diminta untuk membuat tepung menjadi mengembang.

Tepung bisa diartikan dunia. Ragi atau kita sebagai anak-anak Kerajaan diutus masuk ke dunia dan mengembangkan dunia agar dapat menjadi roti yang enak.

Agar kita dapat mengembangkan dunia, seperti ragi yang kamir di dalam adonan, kita pun diharapkan bisa “manjing ajur ajer” di dalam dunia. Kita merasuki segala bidang kehidupan. Ada banyak bidang kehidupan yang bisa kita layani.

Santo Ignatius Loyola yang kita peringati hari ini adalah ragi yang mengembangkan dunia. Dengan Latihan Rohani yang dihidupinya, Ignatius mengajarkan kita bagaimana membedakan dorongan roh jahat dan roh baik.

Dengan olah rohani seperti itu, kita menjadi ragi kebaikan di tengah masyarakat.

Di atas awan penerbangan Kota Suci,
Menikmati indahnya Kota Vatikan.
Murid Kristus harus menjadi ragi,
Membuat dunia menjadi nyaman.

Cawas, jadilah ragi kebaikan

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version