Home BERITA Rahasia Allah dalam Jalan Iman

Rahasia Allah dalam Jalan Iman

0
Nasihat bapak untuk puterinya.

Senin, 27 Juni 2022

  • Am. 2:6-10.13-16.
  • Mazmur: 50:16 bc-17.18-19.20-21.22-23.
  • Mat. 8:18-22.

MENJADI pengikut Yesus adalah proses terus-menerus berjalan dengan Yesus.

Tidak ada tempat atau tujuan lain, selain bersama-sama menapaki kehidupan ini dengan-Nya.

Banyak keindahan namun juga ada risiko yang akan kita hadapi; kenyataan yang tidak sesuai dengan yang pernah kita bayangkan.

Mengikut Yesus seringkali berhadapan dengan rahasia Allah.

Allah mengasihi kita dan kadang kala Allah merahasiakan sesuatu.

Karena Allah kita adalah Allah yang membangkitkan iman, membiarkan iman kita untuk terus dilatih agar juga terus bertumbuh. Agar berkembang menjadi iman yang sempurna dan yang sesuai dengan kehendak-Nya.

Seorang sahabat mensyeringkan satu tahap penting dalam panggilan sebagai seorang imam.

Dia baru sungguh menyadari betapa besar peranan figur ayah di dalam perjalanan imannya.

Ayahku selalu bisa membuat orang lain nyaman dan terasa sangat penting di hadapannya.

Sikap ayah yang selalu tenang dan menyapa dengan hormat kepada semua orang telah membuat orang merasa sangat dihargai oleh ayah saya.

Bahkan teman-temanku saat liburan semester dan tinggal beberapa hari di rumahku, merasa kagum, senang. Namun menghargai, bahkan penuh hormat dengan pembawaan ayahku.

“Ayahmu mestinya jadi romo pamong di seminari, beliau bisa memahami jiwa kita, dekat, ramah tapi kita hormat,” kata seorang teman.

“Ayahmu bisa menasihati bukan menggurui, membimbing bukan hanya menjadi penjaga aturan,” lanjutnya.

Ayahku pernah bilang padaku, jangan sampai hilang senyuman meski hidup tidak mudah dan banyak kesulitan.

Buatlah orang lain nyaman dan menemukan kegembiraan dengan menerima sapa dan peneguhan darimu.

Inilah yang saya lakukan dalam pengabdianku sebagai imam, membawa senyum dalam segala sitausi; bahkan ketika ada masalah berat dalam langkah panggilanku.

Menaruh kasih dan hormat pada siapa pun; termasuk mereka yang tidak sepaham dan tidak mendukungku.

Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian

“Ketika Yesus melihat orang banyak mengelilingi-Nya, Ia menyuruh bertolak ke seberang.

Lalu datanglah seorang ahli Taurat dan berkata kepada-Nya: “Guru, aku akan mengikuti Engkau, ke mana saja Engkau pergi.”

Mengikuti Yesus kadangkala berhadapan dengan rahasia Allah sendiri yang melatih iman kita untuk bisa mengikuti jalan kebenaran.

Latihan iman itu, kita alami dalam keluarga kita dengan ayah dan ibu sebagai mentor dan pelatih yang mumpuni, cakap dan terpercaya.

Sikap dan karakter kita pun terbentuk melalui banyak contoh model yang ditampilkan oleh mereka.

Keluarga menjadi dasar petualangan pengabdian hidupku di jalan imamat yang penuh misteri.

Kekuatan dan keindahan yang terbentuk dalam keluarga itulah yang mendorong saya untuk mengikuti Yesus dengan totalitas.

Bagaimana dengan diriku?

Apakah aku bisa menemukan dalam diri ayahku teladan iman dalam mengikuti Tuhan Yesus?

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version