Bacan 1: Yer 23:5-8
Injil: Mat 1:18-24
Bagaimana perasaan dan tindakanmu saat mengetahui pacarmu hamil duluan, sementara kalian belum pernah berhubungan. Mengalami situasi semacam itu pasti tidak mudah. Kita bisa membayangkan betapa gundah dan gelisahnya Santo Yusuf saat mengetahui tunangannya hamil.
Pada awalnya Santo Yusuf mungkin bingung dan tidak percaya, karena ia meyakini calon istrinya adalah orang baik-baik. Di tengah kebimbangannya itu, Malaikat Tuhan datang meneguhkannya dalam mimpi.
Dalam tradisi Yahudi seseorang yang dituduh berzinah (dengan bukti hamil diluar pernikahan) maka akan mendapatkan hukuman berat, dirajam (dilempari batu) hingga mati (Im 20:10, Ul 17:2-5). Maka Maria akan menghadapi resiko hukuman rajam hingga mati.
Setelah mendapatkan peneguhan Malaikat Tuhan, Santo Yusuf memiliki ketegaran dan niat tulus untuk melanjutkan pernikahannya dengan Maria. Santo Yusuf dengan demikian mau dan telah terlibat dalam rencana Keselamatan Allah.
“Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.
Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.”
Arti nama Yesus adalah Allah menyelamatkan (Mat 1:21, Luk 1:31).
Raja Daud pernah melakukan kesalahan berat, menghamili, merampas istri Uria dan membinasakan Uria. Namun Raja Daud juga merupakan gambaran raja yang berjiwa gembala yang sungguh perhatian kepada rakyatnya.
Nubuat Yeremia ini mengakhiri rangkaian nubuat mengenai raja-raja Yehuda. Para raja itu, adalah keturunan Daud dan berlaku jahat karena telah menceraiberaikan rakyatnya, kawanan domba-Nya. Nubuat ini beralih pada pemulihan umat Tuhan atas ulah para raja itu.
“Demi TUHAN yang hidup yang menuntun dan membawa pulang keturunan kaum Israel keluar dari tanah utara dan dari segala negeri ke mana Ia telah menceraiberaikan mereka!, maka mereka akan tinggal di tanahnya sendiri.”
Namun dari keturunan Raja Daud pula, Allah berjanji memunculkan “Tunas Adil” yang akan memerintah dengan bijaksana dan adil, Yehuda akan dipulihkan. Dari perspektif Perjanjian Baru, ini kita imani jelas menunjuk pada pribadi Tuhan Yesus, Sang Mesias keturunan Daud.
Pesan hari ini
Rencana Keselamatan Allah itu pasti, janji-Nya tak pernah dilupakan meski berbagai halangan menghadang.
Dengan kelimpahan kasih setia dan kasih karunia-Nya, Allah akan mengumpulkan kita semua yang berserakan sampai di ujung bumi.
“Kamu tidak dapat membeli kesetiaan, pengabdian hati, pikiran, dan jiwa. Kamu harus berjuang mendapatkan hal-hal ini.”