Home BERITA Rencanaku Bukan Rancangan-Nya

Rencanaku Bukan Rancangan-Nya

0
Allah menolak rencana Daud membangun Bait Allah

Bacaan 1: 2Sam 7:1-5. 8b-12. 16

Injil: Luk 1:67-79

Setiap orang pasti punya cita-cita atau keinginan di masa mendatangnya. Saat masih usia sekolah menengah pertama, saya sangat ingin meneruskan sekolah di seminari setelah lulus dan menjadi pastur tentu saja.

Dalam keluarga besar, mereka sebetulnya sangat mendukung cita-citaku tersebut.

Mungkin Tuhan menganggapku tak pantas jadi pastur, sehingga keinginan itu tidak terwujud.  

Keinginan itu hanyalah tinggal keinginan, Tuhan punya rencana lain untukku dalam melayani-Nya. Mungkin menurut-Nya, saya tidak harus menjadi pastur dalam melayani-Nya.

Saat ini saya mendapat tugas pengutusan melayani-Nya lewat Dewan Keuskupan Bogor untuk mensosialisasikan program-program Keuskupan ke paroki-paroki, mengajar dan aktif di Dewan Paroki.

Mungkin itu yang Tuhan inginkan dariku, rencanaku bukan rancangan-Nya.

Raja Daud punya keinginan melayani Allah dengan berencana mendirikan “Rumah Tuhan” untuk menggantikan “Kemah-Nya” yang dianggapnya kurang layak. Daud tinggal di rumah yang “mewah” sementara Allah hanya tinggal di kemah saja.

Namun ternyata Allah tidak menginginkan rencana Raja Daud tersebut, alasannya:

  • Allah tak pernah diam di rumah permanen
  • Allah tak pernah memerintahkan umat-Nya membangun rumah permanen
  • Daud bukan orang yang tepat karena ia telah banyak menumpahkan darah dalam peperangan (1Taw. 22:8, 28:3)

Tentu saja penolakan-Nya bukan berarti Allah membenci Daud sebab Dia telah banyak memberikan berkat baginya:

  • Daud menjadi Raja Israel
  • Allah menyertainya mengalahkan musuh-musuhnya
  • Allah memberikan berkat nama besar (mengangkat martabatnya), wilayah (tanah subur), keamanan, dinasti keluarga raja.

Allah akan merealisasikan keinginan Raja Daud membangun Bait Allah lewat anaknya Salomo. Jadi bukan berarti Allah menolak rencananya.

Tuhan lama menjawab doa Zakharia hingga usianya tua bukan berarti Dia mengulur-ulur atau tidak mau mendengarkannya. Namun ada saatnya yang tepat doa Zakharia dikabulkan-Nya.

Tuhan mengabulkan doa Zakharia dan akan mengutus anaknya, Yohanes itu menjadi nabi besar dari Allah yang Maha Tinggi. Yohanes akan mempersiapkan “Jalan Tuhan” serta mempertobatkan bangsa Israel.

Pesan hari ini

Kadang aku merasa Allah tak menginginkan hasratku terlaksana, karena Dia punya rencana yang lebih indah untukku dalam melayani-Nya.

“Berusahalah untuk tidak menjadi sukses, tapi berusahalah untuk menjadi bernilai.”

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version