Home BERITA Renungan – Definisi Pemimpin ala Yesus

Renungan – Definisi Pemimpin ala Yesus

0
Ilustrasi - Jokowi sebagai model sosok pemimpin masa kini yang semangatnya melayani. (Ist)

Bacaan 1: Sir 36:1. 4-5a. 10-17
Injil: Mrk 10:32 – 45

KITA pernah punya pemimpin negara yang keras, tegas dan memaksakan kehendaknya dengan berbagai cara sehingga rakyat mau tak mau patuh serta mengikuti.

Di zaman sekarang, pemimpin model seperti itu sudah tidak laku.

Tidak ada lagi yang memerintah dengan tangan besi dan melakukan intimidasi.

Pemimpin zaman sekarang harus punya kemampuan persuasif, memberi teladan serta mau melayani. Sehingga rakyat dengan sukarela akan mengikutinya.

Presiden Jokowi adalah pemimpin yang memiliki kekuatan melayani.

Sehingga ia sangat dicintai rakyatnya, bahkan membela dengan sepenuh jiwa raga.

Beliau menunjukkan bahwa pemimpin tidak selalu harus main tunjuk serta menakutkan.

Apa yang ia tunjukkan justru sebaliknya, ia mau mendatangi rakyatnya untuk sekedar menyalami serta selfie.

Model kepemimpinan seperti inilah yang diajarkan Tuhan Yesus kepada para pengikut-Nya, yaitu pemimpin yang melayani.

Hal ini dikatakan, saat Ia memberitahukan kepada para murid untuk ketiga kalinya, tentang kisah sengsara-Nya.

Jika seseorang ingin menjadi pemimpin, maka ia harus mau melayani dan menjadi hamba bagi semuanya.

“Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”

Hal ini disampaikan sehubungan dengan permintaan Yakobus dan Zebedeus, yang menginginkan posisi di sisi kanan dan kiri Tuhan Yesus, kelak saat Ia duduk dalam kemuliaan-Nya di surga.

Bahwa tempat itu sungguh sangat terhormat dan telah disediakan bagi mereka kepada siapa Allah telah menyediakannya.

Duduk di sisi Yesus berarti duduk sebagai wakil raja atau orang kepercayaan-Nya.

Sementara itu, penulis Kitab Sirakh menulis doa bagi Israel.

Ia menekankan akan Allah yang Esa dan kekal, tiada yang lain. Bahwa Allah selalu dan selamanya bermurah hati kepada Israel, nama “el” di bagian belakang memiliki makna “Allah”.

Memohon kesatuan Israel serta mengembalikan “Tanah Terjanji” kepada mereka seperti sedia kala.

Pesan hari ini

Belajar dari Tuhan Yesus dan Pak Jokowi, bahwa pemimpin itu harus mau melayani dan menjadi hamba bagi semuanya.

Yesus adalah Raja yang Mulia sehingga tempat di sisi kanan dan kiri-Nya adalah tempat terhormat.

Hanya Allah yang Esa saja, berhak menentukan bagi siapa tempat itu.

“Saat kamu kehilangan iman, maka kamu kehilangan semuanya. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version