Hari Raya Santa Maria Bunda Allah
Bacaan I: Bil. 6: 22-27
Bacaan II: Gal. 4: 4-7
Injil: Luk. 2: 16-21
ISTILAH pengendapan dalam khasanah rohani konon dimunculkan oleh almarhum Romo A. Setyawan Gani SJ.
Ia bercerita, istilah itu muncul karena pengalaman beliau sebagai seorang analis kimia ketika mencampurkan dua larutan, maka akan terjadi proses pengendapan dan endapan akan tinggal di bagian dasar dari tabung atau gelas kimia.
Proses kimiawi itu digunakan oleh Rom. Setyawan Gani untuk menyebut proses internalisasi buah-buah pengalaman agar menjadi milik, dan pada saatnya menjadi sumber kekuatan.
Sampai sekarang, istilah pengendapan sudah banyak digunakan oleh banyak orang untuk menyebut proses internalisasi itu.
Pengendapan adalah proses penting dalam diri seseorang agar buah-buah pengalaman tidak cepat menguap, sehingga menjadikan orang tidak reaktif.
Ada banyak orang yang begitu mudah untuk bersyukur, dia mengungkapkan syukurnya dengan cara-cara yang luar biasa. Tetapi tidak berapa lama orang yang sama bisa marah sama Tuhan karena merasa tidak mendapatkan rahmat yang dimohon.
Pertanyaan yang muncul adalah dimana pengalaman syukur tadi.
Dalam hubungan antar pribadi, banyak orang bisa mengucapkan terima kasih dan memuji sahabatnya sebagai sahabat terbaik dan semacamnya.
Namun tidak berapa lama orang yang sama bisa marah-marah bahkan memaki-maki sahabatnya karena dirinya merasa tidak diperhatikan oleh sahabatnya. Pertanyaan yang muncul adalah dimana pengalaman syukur dan puja-puji yang diberikan tadi.
Sabda Tuhan hari ini sejauh diwartakan st. Lukas menampilkan sosok Maria sebagai teladan orang yang selalu mengendapkan segala sesuatu. “Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hati dan merenungkannya.”
Pengalaman yang diterima Maria tidak langsung diungkapkan tetapi disimpan dan dicecap-cecap sehingga menemukan buah-buah, yang pada gilirannya buah-buah itu diendapkan.
Dalam pengalaman itu menjadikan Maria selalu dapat mengerti apa yang menjadi kehendak Tuhan atas dirinya, dan selalu mempercayakan dirinya pada penyelenggaraan ilahi.
Bagaimana dengan aku? Ada banyak pengalaman berharga sepanjang tahun 2020 yang baru saja lewat.
Berapa banyak pengalaman-pengalaman itu yang kuendapkan sehingga menjadi bekal bagiku menjalani peziarahan di tahun yang baru ini?