Home BERITA Renungan Harian 12 Januari 2021: Pohon Mangga

Renungan Harian 12 Januari 2021: Pohon Mangga

0
Ilustrasi - Memaku batang pohon mangga agar berbuah. (Ist)

Bacaan I: Ibr. 2: 5-12
Injil: Mrk. 1: 21b-28
 
DULU di halaman rumah kami ada beberapa pohon mangga. Beberapa dari pohon mangga itu adalah hasil cangkokan dari pohon lama yang paling tua dan paling besar. Semua pohon mangga itu menghasilkan buah yang cukup lebat dan buahnya manis.

Pada musimnya pemandangan di halaman rumah kami menarik perhatian setiap orang lewat karena lebatnya buah mangga. Banyak orang mengatakan buah mangga di rumah kami “cemolong” (merangsang untuk dicuri).
 
Namun di antara pohon-pohon mangga itu ada satu pohon mangga yang tidak pernah berbuah. Pohon itu bukan hasil cangkokan, tetapi bapak menanam dari biji. Karena sudah waktunya berbuah dan tidak pernah berbuah bapak tanya ke ahli pertanian.

Bapak mendapatkan saran agar pohon mangga itu dilukai dan dipaku dengan paku yang sudah berkarat.
 
Berdasarkan saran itu bapak melukai pohon mangga itu dan memakunya dengan paku-paku yang berkarat. Entah bagaimana penjelasan ilmiahnya tetapi yang terjadi pada musim berikutnya pohon mangga itu berbuah lebat dan menghasilkan buah mangga yang manis.

Bahkan dibandingkan dengan pohon yang lain, hasil dari pohon mangga yang dilukai itu jauh lebih banyak.
 
Seperti pohon mangga yang menghasilkan buah berlimpah karena dilukai; kiranya penderitaan, kesulitan dan tantangan yang dialami manusia bisa dimaknai sebagai sarana agar manusia menghasilkan buah yang lebat.

Ternyata penderitaan, kesulitan dan tantangan bukanlah kutuk bagi manusia, melainkan rahmat agar hidupnya jauh lebih berkualitas.
 
Sebagaimana sabda Tuhan hari ini sejauh diwartakan dalam surat kepada umat Ibrani: “Maka sudah sepatutnya Ia pun menyempurnakan Yesus, yang memimpin mereka kepada keselamatan dengan penderitaan.”

Yesus disempurnakan oleh penderitaan. Maka bagiku pun penderitaan, kesulitan dan tantangan adalah sarana penyempurnaan.
 
Bagaimana dengan aku?

Apakah aku mampu melihat penderitaan, tantangan dan kesulitan menjadi sarana penyempurnaan hidupku?

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version