GURU yang baik dan bijaksana tidak akan pernah lelah mendampingi muridnya. Ia selalu mengikuti perkembangan muridnya sampai muridnya tahu, paham, dan mengerti apa yang diajarkannya.
Murid yang baik adalah murid yang taat dan terbuka akan tuntunan dan bimbingan gurunya. Ia tidak akan pernah putus asa bila mengalami kesulitan. Ia akan berusaha dan berjuang tanpa mengenal lelah sampai ia tahu, paham dan mengerti akan apa yang diajarkan oleh gurunya.
Dalam bacaan Injil hari ini Yesus, Sang Guru Sejati, menyampaikan ajaran-Nya kepada kita tentang pertobatan. Sekalipun apa yang Ia ajarkan kadang tidak dimengerti oleh pendengarnya, Ia tidak putus asa. Ia tetap memberi waktu kepada pendengarnya untuk menghasilkan buah.
Seperti halnya dalam perumpamaan pohon ara dalam bacaan injil pada hari ini. “Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini, namun tak pernah menemukannya.”
Sang pemilik pohon ara menghendaki untuk menebangnya karena tidak menghasiljan buah. Tetapi pengurus kebun, yakni Yesus sendiri menjawab, Tuan, biarkan pohon ini tumbuh setahun ini lagi. Aku akan mencangkuli tanah sekelilingnya dan memberi pupuk. Mungkin tahun depan ajan berbuah. Kalau tidak, tebanglah.
Frase tahun depan, tidak akan pernah menjadi titik akhir yang definitif. Selalu akan ada “tahun depan- tahun depan” berikutnya.
Mari kita manfaatkan waktu yang telah Tuhan anugerahkan kepada kita untuk terus berubah, berbenah supaya hidup kita menghasilkan buah.
Masih ada kesempatan.@diopr