ADUH saya lelah. Itulah ungkapan yg kadang muncul dari mulut kita. Mengapa lelah? Karena kita serius dalam mengerjakan tugas tugas pekerjaan yang dipercayakan kepada kita.
Benarkah demikian? Atau sebetulnya sumber kelelahan itu disebabkan oleh niat kita yang haus akan pujian, tetapi tidak kita dapatkan.
Kita lelah karena jerih payah yang kita buat tidak ada yang menghargai atau mengapresiasi. Kita lelah karena hasilnya tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan.
Kita mengeluh. Kita kecewa. Kita putus asa. Seakan akan apa yang kita buat menjadi sia-sia. Padahal yang kita harapkan sebetulnya adalah pujian dan penghargaan. Ketika kita tidak mendapatkan semuanya itu, kita lelah.
Orang yang hidupnya hanya mengharapkan pujian dari apa yang dikerjakan, orang macam ini hanya melakukan pekerjaan dengan setengah hati.
Marilah kita belajar dari bacaan Injil pada hari ini.
Marta mengeluh, mungkin merasa lelah, karena jerih payahnya seolah-olah tidak dihargai oleh Yesus. Bisa jadi yang dibutuhkan oleh Marta adalah pujian. Ketika ia tidak mendapatkan semuanya itu, ia mengeluh.
Ia menjalankan tugasnya hanya setengah hati.
Berbeda dengan Maria. Ia menjalankan tugasnya dengan sepenuh hati. Tidak ada keluhan dari mulut Maria.
Maka, marilah kita berefleksi, bagaimana aku menjalankan tugas tugas yang dipercayakan atasan kepadaku?
Sungguhkah aku jalankan dengan sepenuh hati? Atau aku menggerutu karena tidak dihargai.
Memurnikan motivasi dalam segala hal menjadi sesuatu yang penting.
Tuhan memberkati usaha anda.@diopr.