Bacaan 1: Kis 1: 15-17. 20a. 20c-26
Bacaan 2: 1Yoh 4: 11–16.
Injil: Yoh 17: 11b–19.
INDONESIA adalah negara dengan beragam suku dan budaya. Bhinneka Tunggal Ika (berbeda-beda tetap satu jua) menjadi semboyan bangsa Indonesia dan tertulis pada lambang negara Garuda Pancasila.
Sebagai warga negara Republik Indonesia, wajib menjaga persatuan dan kesatuan berbangsa dan bernegara.
Hal itu sangat penting, karena mampu mempertahankan dan mengisi kemerdekaan.
Pramoedya Ananta Toer, dalam bukunya Kronik Revolusi Indonesia: 1945 (1999) menyebutkan istilah “Bersatu Kita Teguh”.
Artinya adalah menyatunya berbagai unsur dan perbedaan yang ada menjadi suatu kesatuan yang utuh dan serasi.
Dengan persatuan, Indonesia mampu mengusir penjajah dan meraih kemerdekaannya.
Pada malam perjamuan terakhir, Tuhan Yesus berdoa kepada Bapa-Nya untuk para murid.
Inti dari doa-Nya, agar Bapa melindungi para pengikut-Nya dari segala yang jahat. Sehingga dengan demikian mereka tidak terlepas/ hilang namun tetap bersatu bersama-Nya, Bapa dan Roh Kudus.
“Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita. Aku tidak meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melindungi mereka dari pada yang jahat.”
Untuk bisa bersatu bersama Tuhan dalam kehidupan kekal di surga, syaratnya adalah kudus. Sebab di surga tidak ada lagi yang jahat.
Sampai dunia ini berakhir, roh jahat akan terus mengintai umat-Nya. Maka perlu kekuatan dari Roh Kudus untuk melawannya.
Wujud dari persatuan adalah hidup saling mengasihi seperti yang disampaikan Santo Yohanes dalam suratnya.
“Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita.”
Sebab Allah adalah kasih.
“Barangsiapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah.”
Demikian lanjutnya.
Ketika Petrus memimpin para murid memilih pengganti Yudas Iskariot maka salah satu syaratnya adalah “tetap bersatu dalam persekutuan iman”.
“Jadi harus ditambahkan kepada kami seorang dari mereka yang senantiasa datang berkumpul dengan kami selama Tuhan Yesus bersama-sama dengan kami, yaitu mulai dari baptisan Yohanes sampai hari Yesus terangkat ke surga meninggalkan kami, untuk menjadi saksi dengan kami tentang kebangkitan-Nya.”
Dari kriteria itu, akhirnya Matias-lah yang dipilih Tuhan.
Pesan hari ini
Bersatu dalam persekutuan iman serta menjaga kekudusan sangat penting, sebagai wujud mengasihi dan tetap bersatu dalam Tuhan.
Tetap hidup kudus inilah doa permohonan-Nya kepada Bapa bagi para murid-Nya.
“Mendoakan orang yang mencintaimu itu ketulusan. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”