Home BERITA Retret Ekologis di Pusat Ziarah Sapak Bayo-bayo di Sangalla Tana Toraja (1)

Retret Ekologis di Pusat Ziarah Sapak Bayo-bayo di Sangalla Tana Toraja (1)

0
Penulis, Romo Ferry Sutrisna Widjaja Pr, memimpin program Retret Ekologis bersama para anggota CU Sauan Sibarrung di Tanah Toraja, Sulsel. (Dok. Romo Ferry SW)

PENULIS sudah beberapa kali ke Tana Toraja yang unik. Luasnya 2.000 km persegi dengan 300 ribu penduduk. Wilayah ini terbagi menjadi dua kabupaten yaitu Kabupaten Tana Toraja dengan Ibukota Makale dan Kabupaten Toraja Utara dengan Ibukota Rantepao.

Tempat wisata alam, makam, dan religi yang unik antara lain Makam Gua Lemo, patung Yesus di Buntu Burake, Taman prasejarah Leang Leang, dan Rammang-rammang. Beberapa destinasi wisata rohani yang terakhir ini masuk wilayah Kabupaten Maros, Sulsel.

Biasanya turis mengunjungi berbagai tempat tersebut selama minimal 3-4 hari.

Bandara Udara Tanah Toraja: para penari siap sambut kedatangan para pengunjung. (Romo Ferry SW)
Keramahan masyarakat Tana Toraja diwujudkan di Bandara Toraja di mana sejumlah penari menyambut kedatangan para pengunjung dan turis. (Romo Ferry SW)

Transportasi menuju Tanah Toraja

Saya memilih terbang dari Makassar ke Toraja dengan pesawat ATR dari Wings Air selama 50 menit dan harga tiket Rp 1,1 juta.

Pilihan lain adalah naik bis malam selama delapan jam sejauh 300 km dengan harga tiket Rp 200-300 ribu; tergantung tipe kursi atau tempat tidur yang disediakan.

Perjalanan dengan naik mobil pribadi atau sewaan dengan waktu tempuh sekitar 6-8 jam. Mobil sewaan untuk 3-4 hari sekitar Rp 2,5 juta.

Disambut penari di Bandara Toraja

Ketika saya tiba di Bandara Toraja saya melihat sejumlah penari dan pemain musik bersiap menyambut 14 tamu dari Jepang dengan tarian selamat datang Pa’Gellu yang artinya menari dengan sukacita. Dibawakan dengan lengan dan badan yang meliuk-liuk bergoyang lenggak lenggok dengan gemulai.

Yang unik, turis-turis Jepang umumnya sudah lanjut usia. Mereka lebih senang memotret daripada dipotret. Mereka juga tidak suka foto bersama.

Lain sekali dengan turis Indonesia yang hobinya foto bersama atau selfie.

Juga ada beberapa tamu dari AS dan Spanyol; termasuk tenaga ahli PLTA yang datang menengok PLTA Toraja.

Pesawat ATR dengan 72 kursi penuh; meski hanya terbang 4 kali dalam sepekannya.

Kantor CU Sauan Sibarrung di Makale, Tanah Toraja, Sulsel. (Romo Ferry SW)
Fasilitas tarik tunai yang disedikaan CU Sauan Sibarrung di Makale, Tanah Toraja, Sulsel. (Romo Ferry SW)

Kunjungi Kantor CU Sauan Sibarrung

Saya dijemput pak Anton Rantetana dan Paulus Adi dengan Suzuki Escudo 2009 milik Pak Anton yang sudah dimodifikasi. Konon, harganya malahan naik terus.

Sesudah makan siang di rumah makan di dekat Makale, saya diajak mampir untuk minum kopi Toraja yang enak di Kantor Pusat CU Sauan Sibarrung di Makale. Kantor itu setinggi empaqt lantai dan merupakan bangunan yang paling bagus di Makale, Boleh dikatakan malah bisa mengalahkan gedung bank atau kantor lainnya.

CU Sauan Sibarrung didirikan 7 Desember 2006 atas inisiatif Komisi PSE Keuskupan Agung Makassar dan paroki-paroki Kevikepan Toraja. Dengan dukungan penuh Uskup Keuskupan Agung Makassar Mgr John Liku Ada’. Dibuat untuk meningkatkan kualitas hidup sosial ekonomi masyarakat Toraja.

Sampai April 2023, jumlah anggotanya sebanyak 46.097 orang dengan jumlah dana yang dikelola 765 milyar; jumlah pinjaman 482 milyar.

Satu-satunya di Indonesia

CU Sauan Sibarrung adalah satu satunya CU di Indonesia yang sudah memenuhi standar ACCESS Bronze, lalu sekarang Silver dan bahkan mungkin akan Gold dari Association of Asian Confederation of Credit Unions.

ACCESS adalah standar A-one Competitive Choice for Excellence in Service and Soundness.

Kredit macet CU Sauan Sibarrung misalnya hanya 2,66 % di bawah batas maksimal 5%.

Saat ini, banyak sekali CU lain di Indonesia. Bahkan CU yang lebih tua usianya yang sengaja datang belajar ke CU Sauan Sibarrung dalam tata kelola CU yang bersih dan sehat secara manajemen dan keuangan.

Prestasi Credit Union (CU) Sauan Sibarrung di Tanah Toraja, Sulsel. (Romo Ferry SW)

Keberhasilan ini tak lepas dari jasa Romo Dr. Fredy Rante Taruk MM, imam diosesan Keuskupan Agung Makassar sebagai pendiri dan kini penasihat CU Sauan Sibarrung sampai saat ini. Ia juga dipercaya menjabat Direktur Caritas Indonesia.

Retret ekologis

Retret Kesadaran dan Pertobatan Ekologis 11-13 Juni 2023 ini adalah retret yang ketiga kalinya diadakan CU Sauan Sibarrung. Masih saja didampingi penulis -Romo Ferry Sutrisna Widjaja Pr- dari Eco Camp Bandung.

Retret tahun lalu dan tahun ini masih tetap diadakan di Pusat Ziarah Keluarga Kudus Nazareth Sapak Bayo-bayo di Sangalla Toraja.

Menikmati durian lokal di Tanah Toraja, Sulsel. (Romo Ferry SW)
Pintu utama memasuki kawasan ziarah Sapak Bayo-bayo di Tanah Toraja, Sulsel. (Romo Ferry SW)

Ketika saya tiba di Sapak Bayo-bayo, saya kembali berjumpa dengan Pak Julius Yunus Tedja, Ketua yayasan yang mengelola pusat ziarah ini. Pak Julius rajin datang ke Sapak Bayo-bayo setiap bulan; sejak didirikan tahun 2018 dengan luas 12 hektar.

Pak Julius Tedja datang disertai isterinya Enny Santoso, puteri pertamanya Andini Sadwika Tedja, dan cucunya Rafael Ivander Nolan Thaddeus serta Pak Robi Panglewai.

Pak Julius juga adalah Ketua Pukat Nasional. Pukatnas akan mengadakan rakernas di Labuan Bajo. Manggarai Barat, Flores, tanggal 6-7 Juli 2023.

Retret Ekologis bagi para anggota CU Siauan Sibarrung di Pusat Ziarah Sapak Bayo-bayo Tanah Toraja, Sulsel. (Romo Ferry SW)
Penulis menjadi fasilitator utama retret ekologis untuk para anggota CU Siauan Sibarrung di Pusat Ziarah Sapak Bayo-bayo Tanah Toraja, Sulsel. (Romo Ferry SW)

Semangat Katolik

Retret hari pertama akan mengolah semangat Katolik yang baru sesuai amanat Paus Fransiskus.

Retret hari kedua mengolah kesadaran ekologis dengan menyadari berbagai kerusakan lingkungan hidup dari tanah, air, udara, hutan, pangan, keanekaragaman hayati, dll.

Retret hari ketiga diarahkan agar peserta berani melakukan pertobatan ekologis secara kongkret dalam hidup dan pekerjaan mereka.

Bahan retret ekologis ini disertai berbagai tulisan lain akan dijadikan buku agar bisa jadi referensi bagi siapa saja yang mau melakukan retret ekologis. (Berlanjut)

Baca juga: Retret Ekologis di Tana Toraja: Tiga Hari Kenalkan Dosa dan Jalan Salib Ekologis (2)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version