Home BERITA Retret Tempe Mendoan untuk 15 Frater dan 5 Bruder OMI di Baturaden

Retret Tempe Mendoan untuk 15 Frater dan 5 Bruder OMI di Baturaden

0
Wajah-wajah ceria para frater dan bruder OMI usai retret tahunan.

15 Frater dan 5 Bruder OMI baru saja mengadakan retret tahunan di Pertapaan Oasis Sungai Kerit (OSK) di Desa Melung, Baturaden, Purwokerto. Lokasi pertapaan OSK sangat alami, menyatu dengan lingkungan dan masyarakat pedesaan di kaki Gunung Slamet .

Eremos

Yesus mengajak para murid pergi ke tempat yang terpencil, Yunaninya “eremos”, untuk sejenak beristirahat.

“Eremos” masuk dan duduk dan tinggal sendirian dengan Yesus di sebuah perahu kecil (bdk. Markus 6 : 30-34). Itulah makna retret yang dijalani kurun waktu tanggal 3-9 Agustus 2020.

Menyatu dengan alam sekitar dan bangunan buatan.

Metode tempe mendoan

Siapa yang tidak kenal dan menikmati tempe mendoan? Tempe mendoan memang tempe gorengan yang khas dan merakyat di Banyumas .

Pendamping meramu “Perjalanan  Retret” frater dan bruder dengan metode menikmati tempe mendoan .

  1. TEnang: masuk dalam ketenangan diri, keheningan, kesepian, kesunyian.
  2. Mendengarkan: mendengarkan Sabda Tuhan yang menyapa.
  3. PEmeriksaan batin: sebuah aktivitas doa untuk menemukan gerak roh di dalam hidup harian.
  4. MEnguyah – Meditasi.
  5. Nata : menata diri.
  6. DOA:
  7. Nrima: menerima dalam penyerahan.

Eremos duduk di sebuah perahu kecil bersama Yesus mengarungi kehidupan panggilan sebagai biarawan OMI, sambil menikmati tempe mendoan: tenang, menatap, mendengarkan Yesus, membatinkan Sabda-Nya, menjadikan pertimbangan untuk menata kehidupan yang bengkok bengkok, sambil berbicara dengan Yesus (doa) untuk menerima hidup sebagai anugerah dan akhirnya  mempersembahkan diri secara total kepada Tuhan.

Pertapaan Melung.

Pertapaan OSK Melung nan alami

Diselimuti udara sejuk di sepanjang tengah hari dan dinginnya senja sampai dini hari, para peserta retret masuk dalam perjumpaan pribadi dengan Yesus Kristus yang memanggil mereka.

Gemercik suara air yang mengalir dari puncak gunung melewati sudut sudut, celah-celah bebatuan lokasi pertapaan OSK mengantarkan peserta retret dalam keheningan, meditasi untuk menyatu dengan alam dan Sang Pencipta

Acara yang ditawarkan

Acara dan bahan permenungan yang ditawarkan berpusatkan pada hidup religius pada umumnya dalam rangka hidup Kristen dan panggilan hidup sebagai seorang biarawan religius OMI di zaman now.

“Mengikut Yesus adalah keputusanku. I have decided to follow Jesus sebuah lagu yang dilantunkan penyanyi Rachel Scott menjadi lagu wajib untuk mengawali setiap pertemuan.

Syair syair lagu tersebut memantapkan para Frater dan Bruder untuk tetap setia mengikuti Yesus, secara khusus pada setiap materi renungan.

Meditasi di tengah keheningan dan lestarinya alam.
  • Merenungkan hidup Nabi Musa

Dengan bantuan Tokoh besar PL Nabi Musa dalam buku Through Moses to Jesus Kardinal C. Martini SJ, frater dan bruder diajak untuk melihat dan merenungkan, memperdalam kembali perjalanan panggilan suci sebagai religius, biarawan OMI .

  • Sharing pengalaman nyata

Pastor pendamping  tidak hanya memberikan materi renungan dari Kitab Suci, tetapi disertai dengan sharing pengalaman pastoral di lapangan.

Pengalaman dan contoh praktis yang terjadi dalam kehidupan seorang imam misionaris dan umat di paroki menjadi bahan refleksi, menambah wawasan, pemahaman yang nyata sebagai seorang calon Misionaris OMI yang sedang menapaki formasi pendidikan.

  • Inspirasi film “Mengikuti Jejak St Fransiskus Xaverius”

Setelah makan malam, peserta retret nonton film sambil menimba inspirasi dari Santo Fransiskus Xaverius.

Semangat misioner dan metode pastoral Santo Fransiskus Xaverius dalam menjalankan misi di Asia (India, Malaka, Maluku, Jepang, dan China) dalam film Mengikuti Jejak Fransiskus Xaverius menjadi suplemen renungan pribadi dan inspirasi menjadi misionaris OMI di zaman sekarang.

  • Nelson Mandela dan Ameneh Bahrami mengantar perayaan Sakramen Tobat

Dengan bantuan kisah nyata Nelson Mandela dalam penjara selama 14 tahun dan Ameneh Bahrami yang tersiram wajahnya dengan air keras oleh Majid pacarnya dalam artikel  “Aku Ingin Membuang Kebencian Itu” (Kompas 16 November 2011, peserta retret diajak untuk merenungkan makna “Memaafkan dan Mengampuni”.

Nelson Mandela mengatakan: ”Aku ingin menjadi orang merdeka, karena itu aku membuang semua rasa benci. Dengan itu aku menjadi orang yang bebas dan merdeka.”

Pengampunan, pembebasan dan kemerdekaan sebagai anak anak Allah dirayakan dan diterima dalam perjumpaan pribadi peserta retret dengan imam, wakil Kristus di kamar pengakuan dosa

Saling mencuci dan membasuh anggota tubuh satu sama lain sebagai tindakan memaafkan dan mengampuni dilakukan dengan bebas dan tulus.

Membasuh kaki sebagai tindakan simbolis rendah hati dan membersihkan diri dari kedosaan.

Sesi pembasuhan ini menyadarkan diri sebagai manusia yang rapuh, penuh dengan kotoran dosa, komunitas religius yang tidak lepas dari kelemahan, keretakan relasi. Air bening nan alami dari lereng Gunung Slamet membuat kesegaran kembali relasi.

Membersihkan dengan kasih merajut kembali jembatan persaudaraan.

Kembali ke rutinitas

Minggu pagi, tanggal 9 Agustus 2020, setelah misa penutup, 5 bruder dengan suka cita diutus turun kembali ke rutinitas karya.

15 frater OMI diutus turun dari pertapaan OSK kembali ke rutinitas studi di Wisma De Mazenod, Seminari Tinggi OMI Condong Catur Sleman Yogya .

Dengan kesegaran rohani yang dialami selama retret di pertapaan Oasis Sungai Kerit (OSK) Melung, para frater dan bruder akan memperbaharui kaul kaul pada tanggal 16 Agustus 2020 di Kapel Seminari OMI Condong Catur Sleman Yogyakarta.

Tepian Serayu , 11 Agustus 2020

Peringatan Santa ClaraLiem Tjay OMI

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version