INI catatan ringan sekilas dalam keseharia hidup bersama almarhum Romo Wim van der Weiden MSF, mantan Provinsial MSF dan juga Superior General MSF.
Sudah barang tentu, saya juga memandang beliau itu sebagai sosok imam yang kebapaan.
Baca juga: Berkat Senyum Manis Tersungging, Mahasiswa Merasa Aman dengan Romo Wim van der Weiden MSF (7)
Beliau selalubereaksi spontan, jika ada sesuatu yang aneh atau tidak beres menurutnya.
Pernah sekali waktu, kancing baju saya ada yang kurang beres.. Maka, beliau langsung tak segan-segan membetulkannya.
Tak mudah tersinggung
Jiwa humornya sangat kental dan tidak mudah marah kalau ‘idkerjain”.
Kalau sudah begitu, paling terucap komentarnya dalam gaya Belanda: “Maar… maar… maar…” (Sudah…sudah…sudah…)
Kedisiplinan hidupnya nampak dalam cara bersikap dan berbicara sehingga orang lain menaruh rasa segan dan hormat serta berani bicara berterus terang kepadanya.
Semoga keteladanan hidup seperti itu dapat ditiru oleh banyak orang.
Selamat jalan Romo Wim. Semoga Bapa Surgawi berkenan menyambutmu dalam Kerajaan-Nya.