RITUAL yang merupakan urutan aktifitas menggunakan ungkapan, kata, simbol, dan tindakan menandai kehidupan manusia. Sebagian orang menganggap bahwa ritual hanya dilakukan dalam konteks atau tujuan religius.
Sesungguhnya, ritual bisa dilakukan dalam pelbagai situasi dan kebutuhan. Upacara bendera atau upacara kenegaraan, misalnya, juga termasuk ritual.
Secara umum kehidupan bersama yang baik dan harmonis diwarnai dengan satu ritual utama. Urutannya sebagai berikut: bersyukur (mengucap berkat), memecahkan (mematahkan), dan membagikan.
Itulah yang dilakukan Tuhan Yesus tatkala melihat orang-orang yang berbondong-bondong mengikuti-Nya. Hati-Nya tersentuh oleh belas kasihan kepada mereka (Matius 14: 14)..
Lebih dari itu, Dia memberi mereka makan. Setelah mengucapkan berkat atas lima roti dan dua ikan yang tersedia, Dia memecahkannya, lalu memberikannya kepada para murid-Nya (Matius 14: 19). Kemudian mereka menbagikannya kepada orang banyak itu (Matius 14: 19).
Mereka semua, kira-kira lima ribu orang pria tanpa menghitung wanita dan anak-anak, dibuat-Nya kenyang (Matius 14: 21).
Itulah mukjizat ekaristi. Berbagi.
Yesus melakukan yang sama dalam perayaan ekaristi. Imam yang mewakili Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecahkan roti itu, lalu membagikannya kepada orang banyak.
Perayaan Ekaristi lebih dari ritual keagamaan.
Ibadat itu mengandung amanat supaya orang melakukan yang sama, yakni bersyukur atas rejeki yang diterima, mengucap berkat atasnya, memecahnya (membagii) dan memberikan kepada sesamanya.
Berbagi. Ekaristi mesti menjiwai ritual hidup kita.
Senin, 1 Juli 2022
PW Santo Alfonsus de Liguori, uskup & pujangga Gereja