KATA “pejuang” yang selama ini selalu sudah tertanam di benak kita adalah pahlawan. Yakni, mereka yang telah berjuang dengan semangat yang tinggi dan tidak mengenal lelah.
Yang pasti, pahlawan pejuang bukan hanya mereka yang telah berjuang dalam sejarah perang kemerdekaan saja. Tapi juga mereka yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari.
Mereka juga telah berbuat sesuatu yang sangat berarti bagi kehidupan. Karenanya, mereka juga layak disebut pejuang atau pahlawan.
Keadilan merupakan kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal. Baik menyangkut benda atau orang. Keadilan sangat penting di dalam kehidupan sehari-hari kita.
Begitu pula bagi masyarakat Tapanuli Tengah Sumatera Utara yang ingin mendapatkan keadilan dan hak yang seharusnya mereka dapatkan.
Tetapi sejarah mencatat bahwa hal itu tidak diberikan semestinya oleh otoritas lokal di sana.
Pastor pejuang keadilan
Rantinus Manalu lahir 17 Juli 1964 di Suga-Suga Hutagodang, Pasaribu Tobing, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.
Ia adalah pastor dan imam Katolik di Keuskupan Sibolga Indonesia, terlahir sebagai putra ketiga dari empat bersaudara, serta dikenal sebagai teman dan pembela korban ketidakadilan.
Romo Rantinus Manalu sendiri merupakan pribadi yang sangat tegas dan bertanggung jawab. Ia memiliki keyakinan cukup tinggi apabila ia bisa diterima sebagai bupati di Kabupaten Tapanuli Provinsi Sumatra Utara, maka dia yakin akan bisa memberi keadilan untuk rakyat. Juga mampu memperjuangkan hak yang seharusnya rakyat daerah Sumatera Utara seharusnya bisa didapat.
Karena bupati sebelumnya dia raskan kurang perhatian dan tidak memberikan hak para rakyatnya dengan baik.
![](https://www.sesawi.net/wp-content/uploads/2020/12/Romo-Rantinus-Manalu-Pr-dari-Keuskupan-Sibolga-Majalah-Hidup-1.jpg)
Serangan balik
Romo Rantinus Manalu juga ingin meningkatkan kesejahteraan para rakyatnya. Namun pada tahun 2013, ia malah sempat ditetapkan sebagai tersangka dengan kasus pencemaran nama baik.
Tetapi dengan keberanian yang dimiliki, dia akhirnya mengadakan aksi bersama para masyarakat sekitar untuk mengambil kembali hak-hak yang mereka seharusnya dapatkan.
Pada tahun 2009, ia diperiksa oleh Polda Sumatera Utara sebagai tersangka kasus tindak pidana penggunaan dan pendudukan kawasan hutan secara tidak sah.
Tanggal 6 Februari 2013, polisi menetapkan imam Katolik bersama pejuang HAM lainnya yakni Ustad Sodikin Lubis, dan aktivis kelompok Gerakan Rakyat Menggugat (GERAM), Denis Simalango, sebagai tersangka pencemaran nama baik Bupati Tapanuli Tengah: Raja Bonaran Situmeang.
tahun 2016, Pastor Rantinus Manalu pernah didesak oleh masyarakat yang beragama bukan Katolik untuk maju sebagai bupati. Pada akhirnya ia lalu bersedia mencalonkan diri sebagai bupati dengan ditemani Ustad Sodikin Lubis sebagai wakilnya Pastor Rantinus Manalu dalam pilkada.
Namun, pencalonannya ini malah membuat ketegangan dengan almarhum Mgr. Ludovicus Simanullang OFMCap, Uskup Keuskupan Sibolga waktu itu.
Teladan kaum beriman
Kesimpulan yang bisa saya pelajari dari sosok pastor ini adalah bahwa kita harus menjadi pribadi yang baik dan rela berkorban untuk orang lain.
Apabila kita salah kita harus berani mengakuinya dan meminta maaf, begitu sebaliknya jika kita memang benar kita harus maju terus tidak usah peduli terhadap omongan orang lain terhadap kita.
Iaa sendiri selalu mementingkan masyarakat yang tinggal di daerahnya, dan membantu mereka untuk mendapatkan keadilan serta hak-hak yang seharusnya mereka miliki di mana hak-hak serta keadilan tersebut sempat direnggut oleh pemimpin mereka sebelumnya.
Jadi dari sosok Romo Rantinus Manalu ini, bisa kita ketahui bahwa tidak semestinya seorang pastor hanya bekerja di seputar dan di dalam Gereja saja.
Tetapi juga bisa ikut andil dalam masyarakat sekitar, maupun politik demi kepentingan dan memperjuangkan keadilan para masyarakatnya.
Meskipun pada akhirnya Romo Manalu ini tidak berhasil menang menjadi bupati, tapi setidaknya dia sudah menunjukkan kerja kerasnya dan usaha semampunya untuk bisa mendapatkan kembali hak-hak masyarakatnya.
Juga tidak mudah menyerah maupun putus asa begitu saja.
Ia juga telah rela berkorban; apalagi juga pernah dituduh telah melakukan pencemaran nama baik pejabat lokal.
Namun, dari situ bisa kita ketahui bahwa Tuhan selalu memberikan jalan bagi orang-orang yang baik, sehingga Tuhan membantu dia untuk keluar dari masalah tersebut dan terbukti tidak bersalah.
???
A good article.