BEBERAPA puluh tahun lalu, Stasi Sengonkerep –wilayah terluar paling selatan Paroki St. Perawan Maria Bunda Kristus Wedi— masih belum seramai seperti sekarang ini. Dulu sekali, praktis tidak banyak umat Paroki Wedi – Kabupaten Klaten kenal atau tahu dimana Stasi Sengonkerep ini berlokasi dan bagaimana persih ‘wajah’ wilayah terluar paroki ini.
Selain wilayahnya berada di titik kawasan dataran tinggi hamparan panjang Gunung Kidul dan termasuk wilayah administratif pemerintahan Kabupaten Gunung Kidul, dulu sekali Stasi Sengonkerep ini juga relatif sulit dijangkau. Orang mesti rela jalan kaki dari Sampang atau sekitarnya untuk kemudian mendaki menjulang tinggi menuju Dusun Sengonkerep dimana beberapa keluarga jauh-jauh hari sebelum tahun 1970-an sudah menjadi katolik.
Baca juga:
- Jalan Berliku Pastor Petrus SCJ ke Imamat: Koster, Tukang Amplas, Koster Lagi, Kuliah Sekretari, dan Tahbisan (2)
- Romo Petrus Cipto Nugroho SCJ, Pastor ke-138 Persembahan Paroki Wedi (1)
Penulis ingat betul bagaimana pada tahun 1970-an, kedua pastor diosesan di Paroki Wedi –alm. RD Santoseputra dan RD Tjokroatmadja—selalu belepotan lumpur baik sepeda motor Honda-nya dan jubahnya, setiap kali sehabis pulang melakukan pelayanan pastoral di Sengonkerep ini. Beberapa tahun kemudian, langkah pelayanan pastoral juga dilanjutkan oleh RD Hantoro bersama alm. RD Harjoyo, RD Kardi, RD Murdisusanto, alm.RD Bardiyanto (meninggal di Roma karena serangan jantung), alm. Romo AK Wedyawiratno (meninggal tenggelam saat berenang di Mendut), dan para pastor paroki Wedi generasi selanjutnya.
Sengonkerep identik Gua Maria Giriwening
Sekarang, Stasi Sengonkerep menjadi lebih hidup berkat keberadaan Taman Doa Gua Maria Giriwening. Akses masuk menuju stasi ini sudah jauh lebih bagus dibanding misalnya setahun lalu. Mobil sudah bisa masuk ke dusun terakhir sebelum masuk kompleks Taman Doa Gua Maria Giriwening, karena jalanan sudah dibuat lebih ‘keras’ dengan cor semen dan bebatuan keras.
Baca juga:
- Giri Wening: Gunung yang Hening (6)
- Cikal Bakal Taman Giri Wening Sengon Kerep (7)
- Breaking News: Merasa tak Kondusif, Gugatan Hukum atas Gua Maria Giriwening Dicabut
- Gugatan atas Gua Maria Giriwening Berakhir dengan Pencabutan
Namun, saat Sengonkerep belum dikenal luas seperti sekarang ini, tetap saja kehidupan umat katolik di stasi paling ‘terpencil’ di Paroki Wedi ini tetap menggeliat. Menurut Romo Petrus Cipto SCJ, geliat iman umat Stasi Sengonkerep ini terjadi berkat teladan dan kegigihan seorang katekis ulung bernama Pak Kardi.
“Pak Kardi adalah katekis dari Dusun Gebal,” kata Pastor Petrus Cipto Nugroho SCJ di mimbar kotbah Gereja Paroki Wedi saat mensharingkan motivasinya ingin menjadi imam.
Saat dirinya masih anak-anak itulah, Pak Kardi selalu mengumpulkan banyak anak di Stasi Sengonkerep itu untuk program ‘pelajaran agama’.
Kepada anak-anak, kata Pastor Petrus SCJ, Pak Kardi –sang katekis ulung dari Dusun Gebal—itu sering menyelipkan secarik kertas kecil ke saku anak-anak. Di sebuah kertas kecil sederhana itu tertulis rumusan doa sederhana sebagai berikut: “Gusti, kersaa nimbali kawula dados romo imam.” (Tuhan, sudilah berkenan memanggil saya menjadi imam-Mu.)
Berbekal rumusan doa sederhana dalam bahasa Jawa itulah, kata Pastor Petrus SCJ, dirinya mulai ‘membiasakan’ diri mengucapkan doa tersebut setiap hari. “Hingga pada akhirnya muncul dalam diri saya sebuah keinginan untuk menjadi imam,” terangnya.
Ternyata, doa yang kurang lebih sama yakni ‘ingin menjadi suster biarawati’ juga telah meracuni seorang anak puteri Sengonkerep. “Kini, teman sekampung saya dari Stasi Sengonkerep ini sudah menjadi suster biarawati anggota Suster Carolus Borromeus (CB) dan malah ditugaskan di Eropa,” kata Pastor Petrus Cipto SCJ.
Ternyata, kalau Tuhan ‘punya mau’, apa pun jalannya pasti terjadi.
Berkat doa-doa sederhana, seorang ‘Petrus” dan dua ‘anak puteri’ asli berasal dari Sengonkerep sudah menjadi imam dan suster biarawati.
Kedua suster biarawati asli berasal dari Sengonkerep itu adalah Sr. Yosita CB (kini tugas belajar psikologi rohani di Roma) dan Sr. Natalia OSF (bertugas di Panti Semedi Klender, Jaktim).
Proficiat.