Home BERITA Romo Wim van der Weiden MSF: Penggowes dan Pendoa Sejati (12)

Romo Wim van der Weiden MSF: Penggowes dan Pendoa Sejati (12)

0
RIP Romo Wim van der Weiden MSF. (Ist)

MINGGU pagi menjelang siang, 26 Nopember 2017 dan  tepat pada Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam, seorang saudara menyampaikan kabar kepada saya. “Romo Wim MSF meninggal,” katanya.

Saya tidak sempat cek lebih lanjut berita yang saya dapatkan tersebut. Ketika itu, saya sudah dan sedang berada di daerah perbukitan sisi timur Daerah Istimewa Yogyakarta.

HP saya tidak mampu menangkap sinyal. Menjelang sore dan dalam perjalanan menuju ke kota Yogya, saya baru dapat membaca segala informasi melalui grup whatapps Paguyuban Brayat Minulya tentang beritana meninggalnya Romo Wim MSF.

Baca juga:  Romo Wim van der Weiden MSF, Semangat Siap Sedia dan Adu Cepat Naik Sepeda Onthel (11)

Saya berusaha menarik pengalaman bersama Romo Wim MSF. Tidak  banyak dan terlalu istimewa. Namun begitu, kesan saya tentang Romo Wim MSF cukup  mengemuka.

Saya ingat betul, ketika saya masih tinggal di Biara Nazareth (Skolastikat MSF) sekian tahun lalu.

Seingat saya, setiap Romo Wim MSF berangkat ke Fakultas Teologi Wedabakti, Kentungan, untuk mengajar para frater, beliau senantiasa nggowes sebuah sepeda dengan merk Gazelle.

Dengan sepeda merk terkenal dengan spare part terbaik, kualitas terbaik dan reputasi yang baik ini, Romo Wim MSF berkendara. Beliau mengayuh pedal sepeda berlogo menjangan itu dengan sangat semangat, mantap, dan seolah penuh rindu untuk segera bertemu dan berbagi ilmu dengan para mahasiswa.

Kisah lain bersama dengan Romo Wim MSF adalah ketika usai Perayaan Ekaristi harian di biara Nazareth. Beliau senantiasa melakukan doa harian (brevir), sembari berjalan dengan langkah tegap dan tenang di sekitar taman di depan biara Nazareth. Romo Wim MSF tampak begitu merasakan dan mengalami Mazmur yang sedang didaraskannya.

Mulai jarang naik sepeda

Saya mencoba menarik lagi perjumpan saya dengan Romo Wim MSF.

Pengalaman terakhir yang masih mengemuka terjadi kurang lebih 100 hari lalu, tepatnya ketika kami bertemu untuk melayat salah seorang sahabat.

Saya duduk di samping beliau dan Romo Wim MSF sedikit bercerita tentang aktivitasnya. “Saya sudah jarang naik sepeda, namun  saya tetap sehat pada usia saya sekarang ini,” tutur Romo Wim MSF.

Kisah perjumpaan saya dengan Romo Wim MSF menjadi salah satu kisah kecil di antara sekian banyak keutamaan beliau sebagai sosok imam MSF, dosen, dan pembimbing rohani.

 

 

 

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version