Home BERITA Rosario Kalahkan Alam Gaib: Pastor Bingung Rute Jalan dan Mabuk Bau-bau Aneh

Rosario Kalahkan Alam Gaib: Pastor Bingung Rute Jalan dan Mabuk Bau-bau Aneh

0
Ilustrasi - Misteri alam gaib penunggu lokasi. (Pinterest)

KEKUATAN hidup adalah kepastian iman. Iman dapat menjadi terang dan kekuatan. Berjalan di tengah-tengah badai kehidupan.

Kepastian akan menjadi sebuah kebenaran yang mengembangkan hidup bila datang dari Allah Sang Pencipta.

Itulah iman kita, kebangkitan Kristus. Ia menganugrahkan hidup yang berasal dari Allah.

Tidak ada satu kuasa pun yang dapat merebut hidup kita dari tangan Allah. Dalam lingkup kuasa-Nya, kita diselamatkan.

Kiranya inilah salah satu keyakinan yang tak tergoyahkan.

Mari kita belajar dan membentuk hidup seirama dengan bacaan hari ini: Kis 3: 11-26; Luk. 24: 35-48

Pastoral di Gronggang, Kalsel

Saat merayakan Ekaristi ke daerah Gronggang saya sengaja memakai motor trail. Karena melewati laut, motor dinaikkan ke kapal.

Kapal ini membawa bahan-bahan pokok dari Kotabaru ke Gronggang, Keuskupan Banjarmasin di Kalsel. Perjalanan kira-kira 4 jam.

Kapal berukuran sedang; sebesar tongkang. Ada puluhan penumpang dan 3 motor.

Goleran adalah cara menghabiskan waktu. Sesampai di kapel Gronggang kami pun mengadakan ekaristi.

Bermalam di kapel dan berkunjung ke rumah umat, esok harinya.

Sore sekitar pukul 17.00 pulang sambil menikmati perjalanan darat. Saya akan menginap di Paroki Batulicin.

Perjalanan mungkin sekitar 4 jam.

Dikerjain alam gaib

Dari Gronggang, saya harus mencapai titik jalan raya di daerah Bungkukan.

Saya merasa lancar, tanpa hambatan walau gerimis dan lumpur. Saya heran sudah hampir 3 jam tidak sampai-sampai.

Biasanya hanya 1 jam lebih. 

Tiba-tiba ada seorang penduduk menyetop motor saya.

“Pak mau kemana? Bapa sudah keliling kampung kami 8 kali?”.

“Ke Bungkukan, Abah.”

Saya diberi minum.

“Bapak dikerjain”.

“Lurus saja, 10 menit juga nyampe”, katanya.

Dan betul.

Lampu motor mati

Belok kiri menuju Karang liwar tiba-tiba lampu mati.

Saya berada dalam kegelapan pekat; di tengah hutan; tak ada listrik; tidak ada rumah penduduk. 

Gelap gulita.

Saya meraba-raba pinggir jalan dengan kaki sambil mendorong sepeda motor. Tiba-tiba tercium bau bunga.

Saya takut, merinding, langsung berdoa Rosario. 2 jam dalam kegelapan. Saya lihat ada cahaya lampu mobil. Saya siap-siap mengikuti mobil itu.

Mobil begitu kencang, saya tertinggal.

Saya tidak bisa melanjutkan perjalanan. Gelap sama sekali.

Tercium bau bangkai.

Saya sangat takut. Terasa dingin. Bau itu sangat tercium; terasa mau muntah.

Doa Rosario tenangkan diri

Saya menyanyi Tuhan adalah Gembalaku; berhembuslah Roh Kudus.

Bau itu tidak segera hilang. Saya terus minta pertolongan Tuhan. 

Dari belakang yang ada lampu mobil lagi. Rupanya tronton yang mengangkut bolduser.

Bau hilang dan saya ikuti tronton. Tak lama,  tiba-tiba ban mobil pecah.

Saya pun berhenti saya melanjutkan doa dengan agak tenang.

Lama sekali sekitar 2 jam lebih tidak ada yang bisa dibuat.

Lalu tiba-tiba saya lihat ada lampu mobil lagi dan saya mengikuti tanpa lampu. Rupanya mereka mengerti dan berjalan pelan.

Saya melewati daerah Karang liwar. Sebuah daerah yang berbatu karang dan serem, tapi saya terus saya berdoa dan berterima kasih.

Memasuki daerah Mandam tiba-tiba lampu menyala. Saya dim lampu dan klakson.

Mobil pun lebih kencang.

Di saat berdoa Rosario, ketakutan masih dialami; bau bunga dan bangkai pun tak segera hilang.

Saya merinding,  tidak bisa melihat apa-apa; bulu kuduk berdiri; ada hawa hangat.

Saya hanya bisa memejam mata dan berdoa.

Jangan ganggu

Pada kedua perhentian itu saya berkata, “Jangan ganggu saya. Saya hanya mewartakan Yesus. Saya merayakan ekaristi untuk umat. Saya tidak mengganggu kalian. Saya hanya numpang lewat. jangan ganggu saya.”

Anehnya, ketika saya berkata demikian bau itu semakin berkurang dan menghilang.

Yesus menguatkanku, “Dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari  Yerusalem. Kamu adalah saksi dari semuanya ini”, ay 47-48

Tuhan, Engkau pernah bertindak dalam hidupku. Trima kasih Yesus. Amin. ??⚘

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version