Puncta 11.01.23
Rabu Biasa I
Markus 1: 29-39
ADALAH dr. Lie Agustinus Darmawan yang punya ide gila mendirikan rumah sakit apung yaitu kapal yang disulap menjadi rumah sakit untuk melayani pasien-pasien 3T (terpencil, terluar dan terjauh) di wilayah timur Indonesia.
Ide yang aneh ini muncul, ketika ia menjumpai pasien di Langgur, Kei Kecil, Maluku Tenggara, yaitu seorang ibu dan anaknya yang sakit.
Mereka berdua harus menempuh perjalanan dengan perahu kecil selama tiga hari dua malam demi mengobati penyakit anaknya.
Peristiwa itu yang menginspirasi dr. Lie Darmawan untuk melayani lebih banyak lagi orang-orang sakit di daerah pelosok yang miskin.
“Prinsipnya kalau mereka tidak bisa kemari, kenapa bukan kami yang ke sana,” tutur dokter Lie yang lulus dari Free University Berlin ini.
Waktu-waktunya digunakan untuk berkeliling dengan Rumah Sakit Apungnya demi melayani orang-orang miskin yang sakit.
Bahkan beberapa waktu lalu ada satu kapalnya yang tenggelam diterjang ombak. Tetapi semangat melayani tidak pernah berhenti, terus berkobar demi kemanusiaan.
Pelayanan Yesus dilakukan secara total. Setelah keluar dari rumah ibadat di Kafernaum, Yesus langsung ke rumah Simon, menyembuhkan ibu mertua Simon yang sakit demam.
Setelah itu dibawalah kepada Yesus semua orang yang menderita sakit dan kerasukan setan.
Sepanjang malam itu Yesus menyembuhkan banyak orang yang menderita berbagai macam penyakit dan mengusir banyak setan.
Ketika pagi-pagi sekali Yesus sedang berdoa di tempat sunyi, orang-orang sudah berbondong-bondong datang untuk disembuhkan.
“Semua orang mencari Engkau,” kata murid-murid-Nya.
Yesus tidak hanya menyembuhkan di satu tempat saja. Ia berkata, “Marilah kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan, supaya disana juga Aku memberitakan Injil, karena untuk itu Aku telah datang.”
Semangat pelayanan dan kepedulian-Nya kepada orang-orang yang menderita sungguh menginspirasi banyak orang, termasuk juga dr. Lie Agustinus Darmawan sekarang.
Banyak para relawan kemanusiaan yang mempersembahkan hidupnya secara total demi membantu mereka yang terpinggir dan termiskin.
Yesus berkeliling sepanjang hari menemui orang-orang kecil yang menderita sakit, kerasukan roh-roh jahat.
Ada banyak persoalan hidup di tengah-tengah masyarakat. Yesus hadir untuk membantu mereka. “Untuk itu, Aku telah datang.”
Untuk apa kita hidup kalau bukan untuk berguna bagi orang lain? Marilah kita gunakan waktu kita demi menolong orang-orang di sekitar kita.
Hidup ini adalah kesempatan. Marilah kita gunakan agar menjadi berkah bagi orang lain.
Makan mangga di pinggir kali,
Sambil memberi makan banyak ikan.
Hidup singkat hanya sekali,
Ayo banyak menabung kebaikan.
Cawas, Love of my life…