Bacaan 1: 1Raj 19:9a. 11-13a
Bacaan 2: Rm9:1 – 5
Injil: Mat 14:22 – 33
TAHUN 2019 lalu adalah Tahun Sinode Keuskupan Bogor, saya diminta terlibat sebagai fasilitator serta tim perumus. Pada Mei 2019, saya pensiun dari pekerjaan, sehingga bisa fokus dalam menjalankan pelayanan di Sinode maupun Sosialisasi Bulan Kitab Suci Nasional berkeliling ke beberapa Paroki di Keuskupan Bogor.
Selesai menjalankan tugas pelayanan besar tersebut, Januari 2020 saya mendapatkan tawaran pekerjaan membantu teman untuk mengembangkan usahanya hingga hari ini.
Rupanya Tuhan telah mengatur semuanya dengan tepat, saya diminta berhenti bekerja diutus dalam pelayanan kemudian diberi pekerjaan baru, sungguh luar biasa pengalaman ini.
Tanpa keraguan, Elia menerima tugas perutusan selanjutnya dari Allah mengurapi Hazael menjadi Raja Aram, Yehu menjadi Raja Israel serta Elisa sebagai penerusnya sebelum ia diangkat ke surga.
Saat itu, ia ada dipersembunyiannya menghindari Raja Ahab yang ingin membunuhnya. Allah tetap mendampinginya dan Elia belajar bahwa karya Allah bergerak maju terus, bukan dengan keperkasaan dan kekuatan, melainkan dengan Roh-Nya.
Tuhan datang justru dalam angin sepoi-sepoi kelembutan.
Meski sempat ragu saat Tuhan Yesus memanggilnya turun ke danau dan berjalan di atas air namun Petrus dapat memulihkan kembali kepercayaannya kepada Tuhan saat ia ditegur. “Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?”.
Petrus membawa Tuhan Yesus naik ke perahu, menghilangkan keraguan dan pemulihan iman yang lebih dalam dari murid-murid yang ada di dalam perahu: “Sesungguhnya Engkau Anak Allah”, demikian mereka menyatakan imannya.
Rasul Paulus menjelaskan kepada jemaat Roma tentang kehendak bebas Allah saat memilih bangsa Israel sebagai bangsa pilihan-Nya, untuk mengenalkan Allah kepada bangsa-bangsa lain.
Ada tujuh anugerah yang diterima oleh bangsa Israel menurut Paulus;
- Diangkat menjadi anak.
- Kehadiran Allah yang akrab.
- Janji–janji.
- Hukum Taurat.
- Ibadah yang indah.
- Perjanjian.
- Bapa bangsa yang menurunkan Mesias.
Namun bangsa itu meragukan dan menolak keilahian Yesus sehingga anugerah itu seolah tidak berguna bagi bangsa itu. Dari situ Tuhan menyatakan kehendak bebasnya kepada bangsa non Yahudi untuk menerima berkat-Nya.
Pesan hari ini
Saat Tuhan punya rencana, kadang saya sempat ragu dan bertanya, “Engkaukah itu Tuhan?” sama seperti Petrus. Tuhan bebas menggunakan hidupku untuk melaksanakan rencana-Nya sama seperti kepada Elia dan bangsa Yahudi. Saya hanya perlu menanggapi-Nya dengan iman, tanpa keraguan dan semuanya akan dipulihkan lagi.
“Saat kita masih diberi kesempatan bangun di pagi hari, itu berarti Tuhan masih memberi kesempatan kepada kita untuk melakukan pekerjaan yang harus kita lakukan”
Bersatu Melawan Coronavirus