Home BERITA Saatnya Bertobat

Saatnya Bertobat

0
Ilustrasi -- Bertobat tinggalkan masa lalu yang kelam (Ist)

Rabu, 12 Maret 2025

Yun. 3:1-10.
Mzm. 51:3-4,12-13,18-19.
Luk. 11:29-32

APAKAH Allah mau mengampuni orang yang bertobat?

Pertanyaan ini, jika direnungkan lebih dalam, sebetulnya keliru. Bukan tentang apakah Allah mau mengampuni, tetapi apakah kita sendiri mau bertobat.

Sebab, Allah adalah Kasih dan Maha Pengampun, dan Dia selalu membuka pintu pengampunan bagi mereka yang sungguh-sungguh datang kepada-Nya dengan hati yang remuk dan tulus.

Namun, sering kali kita sendiri yang menunda atau bahkan mengabaikan pertobatan.

Kita terjebak dalam ketegaran hati, merasa bahwa kita masih memiliki banyak waktu, atau bahkan menyangkal bahwa kita memerlukan pengampunan. Padahal, tanpa kesediaan untuk bertobat, bagaimana kita bisa menerima rahmat pengampunan-Nya?

Allah tidak pernah menutup pintu bagi siapa pun yang ingin kembali kepada-Nya.

Tidak ada dosa yang terlalu besar untuk diampuni, asalkan kita mau merendahkan diri, mengakui kesalahan, dan berkomitmen untuk hidup dalam jalan-Nya.

Pertobatan sejati bukan sekadar ucapan di bibir, tetapi harus disertai dengan perubahan hati dan tindakan nyata.

Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian, “Pada waktu penghakiman, orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan mereka akan menghukumnya.

Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat waktu mereka mendengarkan pemberitaan Yunus, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Yunus.”

Orang-orang Niniwe adalah gambaran umat yang mau mendengar suara Tuhan dan segera bertobat. Mereka tidak menunda atau mengeraskan hati saat mendengar peringatan dari Yunus.

Sebaliknya, mereka merendahkan diri, berpuasa, dan mencari belas kasihan Tuhan. Karena itulah, mereka diselamatkan dari kebinasaan.

Sering kali kita lebih memilih untuk tetap dalam dosa daripada merendahkan diri dan mengakui kesalahan.

Kita menunda-nunda pertobatan, mengeraskan hati, dan berpikir masih ada hari esok. Padahal, kesempatan untuk bertobat ada saat ini, bukan nanti.

Belajar dari orang Niniwe yang segera bertobat ketika mendengar firman Tuhan, jangan menunggu hingga terlambat, karena setiap hari adalah kesempatan untuk kembali kepada-Nya.

Bagaimana dengan diriku?

Apakah aku menyadari kesalahanku dan dengan hati bertobat kembali pada kasih Tuhan?

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version