Vinsen Soler, Angelus
warna liturgi Putih
Bacaan
Kis. 9:1-20; Mzm. 117:1,2; Yoh. 6:52-59. BcO Why 10:1-11
Bacaan Injil: Yoh 6:52-59
52 Orang-orang Yahudi bertengkar antara sesama mereka dan berkata: “Bagaimana Ia ini dapat memberikan daging-Nya kepada kita untuk dimakan.” 53Maka kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu.54Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman.55Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman.56Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia.57Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku.58Inilah roti yang telah turun dari sorga, bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu dan mereka telah mati. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya.”59Semuanya ini dikatakan Yesus di Kapernaum ketika Ia mengajar di rumah ibadat.
Renungan
TIDAK mudah mengerti maksud perkataan Yesus kali ini. “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu. Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman” (Yoh 6:53-54). Spontan akan terkesan kanibalisme. Tentu bukan itu yang dimaksud oleh Yesus. Lalu apa?
Saya menemukan salah satu jawabannya di ayat 57, “Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku.” Rasanya makan tubuh dan minum darah-Nya adalah menyatu dengan hidup Yesus sendiri sebagaimana Ia menyatu dengan Bapa yang hidup yang mengutus diri-Nya.
Maka kiranya bila kita ingin hidup selama-lamanya maka kita perlu menyatu dengan Dia sang sumber kehidupan ini. Kesatuan dengan Dia membawa kita pada kehidupan abadi.
Kontemplasi
Bayangkan dirimu menyatu dengan Yesus Kristus.
Refleksi
Bagaimana menyatu dengan Tuhan?
Doa
Tuhan semoga aku layak menimba daya tubuh dan darah-Mu. Semoga aku pun menyatu dengan kehendak-Mu. Amin
Perutusan
Aku akan menyatu dengan hidup dan kehendak Tuhan. -nasp-
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)