Fransiskus de Campillas, Fransiska Ambosia, Guido M. Conforti
warna liturgi Hijau
Bacaan
Rm. 14:7-12; Mzm. 27:1,4,13-14; Luk. 15:1-10. BcO Yer. 31:15-22,27-34
Bacaan Injil: Luk. 15:1-10.
1 Para pemungut cukai dan orang-orang berdosa biasanya datang kepada Yesus untuk mendengarkan Dia. 2 Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, katanya: “Ia menerima orang-orang berdosa dan makan bersama-sama dengan mereka.” 3 Lalu Ia mengatakan perumpamaan ini kepada mereka: 4 “Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba, dan jikalau ia kehilangan seekor di antaranya, tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya? 5 Dan kalau ia telah menemukannya, ia meletakkannya di atas bahunya dengan gembira, 6 dan setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata kepada mereka: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dombaku yang hilang itu telah kutemukan. 7 Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan.” 8 “Atau perempuan manakah yang mempunyai sepuluh dirham, dan jika ia kehilangan satu di antaranya, tidak menyalakan pelita dan menyapu rumah serta mencarinya dengan cermat sampai ia menemukannya? 9 Dan kalau ia telah menemukannya, ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dirhamku yang hilang itu telah kutemukan. 10 Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita pada malaikat-malaikat Allah karena satu orang berdosa yang bertobat.”
Renungan:
DALAM suatu percakapan ada seseorang yang mengatakan, “Sampai tua gini aku tidak pernah ngaku dosa.” Yang lain berkomentar, “wowww gimana itu!”, yang lain bertanya, “Mengapa?” Katanya, “untuk apa ngaku dosa, toh besok dosa lagi. Lagian malu dengan ramanya karena kenal.” Ia pun nyerocos menguraikan alasannya. Dalam kesempatan lain ada orang yang tampak suci. Ia rajin sekali mengakukan dosanya. Ketika orang bertanya kenapa dia rajin ngaku dosa, dia menjawab, “Karena saya orang yang masih banyak dosa.”
Yesus mengatakan, “Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan” (Luk 15:7). Pertobatan adalah bagian harian hidup kita. Kita masih banyak diliputi oleh dosa. Tidak ada orang yang tidak memuat dosa. Gereja Katolik melayani pertobatan ini dalam sakramen pengampunan dosa. Kala kita hadir dalam pengakuan dosa maka sukacita Allah pun akan dikumandangkan. Penerimaan sakramen ini secara rutin akan membawa sukacita dan meluruskan jalan kasih kehidupan dari Tuhan.
Kontemplasi:
Bayangkan dirimu menemukan salah satu barangmu yang keselip. Rasakan kebahagiaanmu. Bayangkan bagaimana kebahagiaan Tuhan kala menemukan kembali kita yang keselip.
Refleksi:
Apa arti pertobatan bagimu?
Doa:
Tuhan, apapun alasannya dan apapun tantangannya aku selalu ingin berdamai dalam pertobatan. Amin.
Perutusan:
Aku akan menjaga semangat pertobatanku. -nasp-
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)