HARI Minggu Biasa XXXII, warna liturgi Hijau
Bacaan: 2Mak. 7:1-2,9-14; Mzm. 17:1,5-6,8b,15; 2Tes. 2:16-3:5; Luk. 20:27-38 (Luk. 20:27.34-38).
BcO 1Mak. 1:1-24
Bacaan Injil: Luk. 20:27-38
27 Maka datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki, yang tidak mengakui adanya kebangkitan. Mereka bertanya kepada-Nya: 28 “Guru, Musa menuliskan perintah ini untuk kita: Jika seorang, yang mempunyai saudara laki-laki, mati sedang isterinya masih ada, tetapi ia tidak meninggalkan anak, saudaranya harus kawin dengan isterinya itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya itu.
29 Adalah tujuh orang bersaudara. Yang pertama kawin dengan seorang perempuan lalu mati dengan tidak meninggalkan anak. 30 Lalu perempuan itu dikawini oleh yang kedua, 31 dan oleh yang ketiga dan demikianlah berturut-turut oleh ketujuh saudara itu, mereka semuanya mati dengan tidak meninggalkan anak. 32 Akhirnya perempuan itupun mati. 33 Bagaimana sekarang dengan perempuan itu, siapakah di antara orang-orang itu yang menjadi suaminya pada hari kebangkitan? Sebab ketujuhnya telah beristerikan dia.”
34 Jawab Yesus kepada mereka: “Orang-orang dunia ini kawin dan dikawinkan, 35 tetapi mereka yang dianggap layak untuk mendapat bagian dalam dunia yang lain itu dan dalam kebangkitan dari antara orang mati, tidak kawin dan tidak dikawinkan. 36 Sebab mereka tidak dapat mati lagi; mereka sama seperti malaikat-malaikat dan mereka adalah anak-anak Allah, karena mereka telah dibangkitkan. 37 Tentang bangkitnya orang-orang mati, Musa telah memberitahukannya dalam nas tentang semak duri, di mana Tuhan disebut Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub. 38 Ia bukan Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup, sebab di hadapan Dia semua orang hidup.”
Renungan:
Orang yang mempunyai jiwa dendam dan benci selalu mempunyai cara untuk menjebak lawannya. Mereka akan menggunakan segala cara dan kuasa. Walau yang diyakini salah mereka tetap tidak mudah berubah. Yang ada hanyalah keinginan untuk mengalahkan lawannya.
Orang Saduki tidak mempercayai adanya kebangkitan. Mereka selalu berusaha mencobai mereka yang percaya pada kebangkitan. Yesus pun mereka cobai. Namun keyakinan Yesus akan kebangkitan dan didukung data-data Ia menjawab orang Saduki dengan pengajaran akan kebangkitan.
Saat ini kita pun melihat ada desakan yang kuat untuk mengadili seseorang di negeri ini. Walau jelas tidak ada yang salah yang dilakukan bahkan penyebarnya pun telah mengakui kesalahannya namun para lawan tetap menuntut sesuai pandangannya. Para penegak hukum ditantang untuk menyampaikan sebuah kebenaran, tanpa takut dengan tuntutan yang mengancam. Kalau mereka yakin dan punya data-data yang kuat mereka pun akan berani memutuskan dengan benar.
Kontemplasi: Bayangkan dirimu ditanya tentang sesuatu yang tidak dipercayainya.
Refleksi: Bagaimana menghadapi pertanyaan orang yang tidak percaya?
Doa: Bapa berkatilah orang-orang yang harus menyampaikan kebenaran walau berada di tengah tuntutan dan tekanan. Semoga semangat Yesus hidup dalam diri mereka. Amin.
Perutusan: Aku akan berdoa bagi mereka yang harus membuat keputusan yang berada dalam tekanan yang kuat.