Home KITAB SUCI & RENUNGAN HARIAN Sabda Hidup: Rabu, 14 Oktober 2015

Sabda Hidup: Rabu, 14 Oktober 2015

0

S. Kalistus I, Gonzalo dr Lagos, Gundisalvus dr Lagos, St. Yohanes Ogilvie

warna liturgi Hijau

Bacaan

Rm. 2:1-11; Mzm. 62:2-3.6-7.9; Luk. 11:42-46. BcO Yer. 3:1-5,19-4:4

Bacaan Injil: Luk. 11:42-46.

42 Tetapi celakalah kamu, hai orang-orang Farisi, sebab kamu membayar persepuluhan dari selasih, inggu dan segala jenis sayuran, tetapi kamu mengabaikan keadilan dan kasih Allah. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan. 43 Celakalah kamu, hai orang-orang Farisi, sebab kamu suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat dan suka menerima penghormatan di pasar. 44 Celakalah kamu, sebab kamu sama seperti kubur yang tidak memakai tanda; orang-orang yang berjalan di atasnya, tidak mengetahuinya.” 45 Seorang dari antara ahli-ahli Taurat itu menjawab dan berkata kepada-Nya: “Guru, dengan berkata demikian, Engkau menghina kami juga.” 46 Tetapi Ia menjawab: “Celakalah kamu juga, hai ahli-ahli Taurat, sebab kamu meletakkan beban-beban yang tak terpikul pada orang, tetapi kamu sendiri tidak menyentuh beban itu dengan satu jaripun.

Renungan:

SAYA terkesan dengan kata-kata Yesus ini, “Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan” (Luk 11:42). Kata-kata ini disampaikan kepada orang-orang Farisi. Mereka adalah orang-orang yang setia, cenderung kaku, pada hukum. Karena kekakuannya itu maka mereka pun tidak melihat konteks ataupun kemendesakan atas sesuatu yang perlu dilakukan. Misalnya hari Sabat di mana orang tidak boleh bekerja, maka menyelamatkan orang yang sakit pun akan disalahkan.

Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan. Pada saat tertentu mungkin kita pun mengalami situasi dilematis. Kalau kita melakukan suatu tindakan mungkin kita melanggar hukum, namun kalau tidak melakukan ancaman kemanusiaan bisa terjadi. Mengingat apa yang dilakukan Yesus maka rasanya keselamatan manusia harus kita dahulukan, walau mungkin tindakan itu melanggar hukum.

Ada banyak orang yang terancam hidupnya yang membutuhkan pertolongan kita. Maka layaklah kita mengutamakan keselamatan mereka sekaligus memperjuangkan kepedulian hukum pada mereka yang terancam.

Kontemplasi:

Pejamkan sejenak matamu. Bayangkan dirimu dimintai tolong oleh seseorang namun kalau menolong orang itu anda bisa dicap melanggar hukum.

Refleksi:

Bagaimana anda taat pada hukum sekaligus membela kemanusiaan?

Doa:

Tuhan, aku percaya Engkau selalu menemani setiap orang yang membela kemanusiaan. Berkatilah kami agar selalu mengutamakan pembelaan kemanusiaan. Amin.

Perutusan:

Aku akan menghadirkan satu tindakan tanpa mengabaikan yang lain. -nasp-

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

 

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version