Hari Biasa
warna liturgi Hijau
Bacaan
Yes. 6:1-8; Mzm. 93:1ab,1c-2,5; Mat. 10:24-33. BcO Ams. 31:10-31
Bacaan Injil: Mat. 10:24-33.
24 Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, atau seorang hamba dari pada tuannya. 25 Cukuplah bagi seorang murid jika ia menjadi sama seperti gurunya dan bagi seorang hamba jika ia menjadi sama seperti tuannya. Jika tuan rumah disebut Beelzebul, apalagi seisi rumahnya. 26 Jadi janganlah kamu takut terhadap mereka, karena tidak ada sesuatupun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatupun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui. 27 Apa yang Kukatakan kepadamu dalam gelap, katakanlah itu dalam terang; dan apa yang dibisikkan ke telingamu, beritakanlah itu dari atas atap rumah. 28 Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka. 29 Bukankah burung pipit dijual dua ekor seduit? Namun seekorpun dari padanya tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapamu. 30 Dan kamu, rambut kepalamupun terhitung semuanya. 31 Sebab itu janganlah kamu takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit. 32 Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga. 33 Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di sorga.”
Renungan:
SUATU pagi aku melihat orang yang sedang memperbaiki mobil. Dia tampak serius sekali mencari penyebab kerusakan mobilnya. Siang hari dia masih berkutat dengan kendaraannya tersebut. Sore hari ia tersenyum lega karena telah berhasil menghidupkan kembali mobilnya.
Yesus mengatakan, “Jadi janganlah kamu takut terhadap mereka, karena tidak ada sesuatupun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatupun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui” (Mat 10:26). Segala sesuatu mungkin untuk dibuka oleh mereka yang tekun. Segala masalah bisa dirampungkan oleh mereka yang berusaha mengatasinya.
Sebagaimana orang yang memperbaiki mobilnya kita pun bisa menemukan aneka langkah untuk mengarungi kehidupan kita. Walau kadang terasa gelap namun kita tidak perlu takut. Ketekunan kita menjalaninya akan menghantar kita pada terang. Segala persoalan yang ada pasti ada jalan pemecahannya.
Kontemplasi:
Pejamkan matamu sejenak. Hadirkan ketika dirimu tertantang menyelesaikan suatu persoalan dan berhasil menyelesaikannya.
Refleksi:
Apa yang kaulakukan kala menghadapi sesuatu yang sulit?
Doa:
Bapa, Engkau selalu menyiapkan jawaban atas segala masalahku. Engkau selalu membuka tabir yang gelap dan memberikan jalan terang. Amin.
Perutusan:
Aku tidak akan menyerah. -nasp-
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)