Yohanes a Deo
warna liturgi Ungu
Bacaan
Yeh. 47:1-9,12; Mzm. 46:2-3,5-6,8-9; Yoh. 5:1-16. BcO Im. 19:1-18,31-37
Bacaan Injil: Yoh. 5:1-16.
1 Sesudah itu ada hari raya orang Yahudi, dan Yesus berangkat ke Yerusalem. 2 Di Yerusalem dekat Pintu Gerbang Domba ada sebuah kolam, yang dalam bahasa Ibrani disebut Betesda; ada lima serambinya 3 dan di serambi-serambi itu berbaring sejumlah besar orang sakit: orang-orang buta, orang-orang timpang dan orang-orang lumpuh, yang menantikan goncangan air kolam itu. 4 Sebab sewaktu-waktu turun malaikat Tuhan ke kolam itu dan menggoncangkan air itu; barangsiapa yang terdahulu masuk ke dalamnya sesudah goncangan air itu, menjadi sembuh, apapun juga penyakitnya. 5 Di situ ada seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit. 6 Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya: “Maukah engkau sembuh?” 7 Jawab orang sakit itu kepada-Nya: “Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku.” 8 Kata Yesus kepadanya: “Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah.” 9 Dan pada saat itu juga sembuhlah orang itu lalu ia mengangkat tilamnya dan berjalan. Tetapi hari itu hari Sabat. 10 Karena itu orang-orang Yahudi berkata kepada orang yang baru sembuh itu: “Hari ini hari Sabat dan tidak boleh engkau memikul tilammu.” 11 Akan tetapi ia menjawab mereka: “Orang yang telah menyembuhkan aku, dia yang mengatakan kepadaku: Angkatlah tilammu dan berjalanlah.” 12 Mereka bertanya kepadanya: “Siapakah orang itu yang berkata kepadamu: Angkatlah tilammu dan berjalanlah?” 13 Tetapi orang yang baru sembuh itu tidak tahu siapa orang itu, sebab Yesus telah menghilang ke tengah-tengah orang banyak di tempat itu. 14 Kemudian Yesus bertemu dengan dia dalam Bait Allah lalu berkata kepadanya: “Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk.” 15 Orang itu keluar, lalu menceriterakan kepada orang-orang Yahudi, bahwa Yesuslah yang telah menyembuhkan dia. 16 Dan karena itu orang-orang Yahudi berusaha menganiaya Yesus, karena Ia melakukan hal-hal itu pada hari Sabat.
Renungan:
SUATU hari saya bertemu dengan seorang yang terpelajar. Pendidikannya lumayan tinggi. Dia berkeinginan bertemu dengan salah satu rama yang ada di domus. Ia ingin didoakan oleh rama tersebut. Dia pun rela antre menunggu gilirannya bertemu dengan rama tersebut.
Gambaran itu memudahkanku membayangkan suasana orang-orang yang menanti goncangan air kolam Betesda. Orang-orang itu yakin kalau air kolam bergoncang, dan mereka berhasil masuk yang pertama maka mereka akan disembuhkan dari sakitnya. Kepercayaan itu turun temurun. Sampai ada yang bertahun-tahun menantikan kesempatan tersebut.
Kadang-kadang keyakinan seperti itu tidak mudah diterima orang umum. Tidak sedikit yang meragukan bahkan meremehkan. Namun rasanya kita tidak perlu menghakimi mereka. Walau kita mungkin sulit menerima, kita tetap bisa menghormati keyakinan mereka.
Kontemplasi:
Bayangkan kala dirimu mempercayai sesuatu. Ada orang yang meremehkan. Ada yang cuek. Ada yang mendukung.
Refleksi:
Tulislah pengalamanmu bertahan dalam keyakinanmu.
Doa:
Tuhan berkatilah orang yang percaya padaMu dan mengandalkan pertolonganMu. Amin.
Perutusan:
Aku akan menjaga kepercayaanku. -nasp-
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)