Sahabat bagi Sesama

0
Sahabat sejati.

Kamis 4 Juli 2024.

Am 7:10-17.
Mzm. 19:8,9,10,11.
Mat 9:1-8

SEMUA orang di dunia ini tentunya butuh sahabat. Tapi tak semua orang beruntung mendapatkan sahabat sejati.
Dengan memiliki seorang sahabat yang sefrekuensi dan senantiasa untuk selalu berada di hidup kita, baik senang maupun susah akan membuat hidup kita terasa lebih bahagia.

Sahabat merupakan sosok yang bukan hanya menjadi teman, tetapi juga akan mengulurkan pertolongan ketika kita sedang dalam kesusahan.

“Terkadang, saya teramat merasa bersyukur memiliki orang lain yang menjadi sahabat sekaligus saudara,” kata seorang bapak.

“Sahabatku sungguh sangat baik, dia mau mengukir cerita bersamaku. Dia mau menemaniku pada saat saya mengalami kesulitan yang sangat besar. Dialah yang mengulurkan tangan saat saya terpuruk dengan membantuku keluar dari kehidupan yang jauh dari kasih Allah. Dia bukan hanya mau tertawa bersamaku tetapi dia juga mau menangis bersamaku.

Meskipun dalam persahabatan pernah adanya permasalahan, tetapi sahabatku tidak pergi hanya ketika permasalahan itu terjadi. Kemarahan juga tidak akan membutuhkan waktu yang lama untuk kembali akur seperti sedia kala,” papar bapak itu.

Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian, “Maka dibawa oranglah kepada-Nya seorang lumpuh yang terbaring di tempat tidurnya.

Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: “Percayalah, hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni.”

Orang yang lumpuh itu punya sahabat yang baik, yang membawa dia kepada Yesus. Melihat iman mereka yang tulus hati membantu rekan yang sakit, Yesus menanggapi iman mereka yang membawa si lumpuh kepada-Nya dengan memberikan kesembuhan.

Tindakan Yesus yang tergerak hati atas kebaikan mereka menekankan pentingnya iman dalam hidup kristinai kita. Ketika kita bersama-sama membangun komunio dan percaya sepenuhnya kepada Yesus, Ia dapat melakukan mukjizat dalam hidup kita.

Tindakan Yesus dalam menyembuhkan si lumpuh menunjukkan otoritas-Nya atas penyakit dan kekuatan jahat. Yesus adalah Pencipta yang memiliki kuasa untuk menyembuhkan dan mengubah keadaan yang tampaknya tidak mungkin.

Bagaimana dengan diriku?

Apakah aku bisa menjadi sahabat bagi sesama yang menderita?

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version