Santo Lukas menyajikan Injil yang khas. Dia juga pengarang Kisah Para Rasul. Keduanya menyajikan perjalanan.
Injil Lukas menyajikan perjalanan Yesus dari Galilea ke Yerusalem (Lukas 9: 51-19: 27). Kisah Rasul berbicara tentang Jalan (Kisah Rasul 9: 2; 22: 4; 24: 14.22). Yesus yang bangkit menampakkan diri kepada dua murid Emaus dalam perjalanan (Lukas 24: 13-35). Ini khas injil Lukas.
Apa yang bisa kita renungkan dari injil hari ini?
Pertama, Yesus menemani para murid dalam perjalanan mereka. Kedua, Yesus mendengarkan kekecewaan mereka. Ketiga, Yesus menerangkan Kitab Suci kepada mereka. Keempat, Yesus masuk ke rumah dan makan bersama dengan mereka. Kelima, Yesus memberikan Diri-Nya kepada mereka dengan memecahkan roti.
Yesus masih melakukan itu sampai saat ini. Melalui Roh Kudus, Dia menyertai Gereja dan umat-Nya (Yohanes 16: 7). Dia menyertai mereka yang percaya kepada-Nya sampai akhir zaman (Matius 28: 20).
Yesus mendengarkan keluh kesah kita, para murid-Nya, terutama tatkala perjalanan iman kita terasa gelap, tanpa pengharapan.
Melalui Gereja-Nya, Dia menjelaskan tentang Diri dan misi hidup-Nya, khususnya dalam liturgi sabda. Di sana, orang diajak untuk mendengarkan sabda Tuhan yang menuntun perjalanan hidup.
Ketika dua murid Emaus itu mengundang Dia untuk masuk ke dalam rumah mereka, Yesus pun masuk. Dalam perjalanan hidup ini, apakah kita pernah mengundang Yesus masuk ke dalam rumah hati kita?
Ataukah selama ini kita sibuk dengan urusan-urusan kita sendiri?
Akhirnya, Yesus makan bersama dua murid dari Emaus. Lewat perayaan Ekaristi, Yesus senantiasa menyertai umat-Nya.
Di sana, Dia menjelaskan Kitab Suci dan memberikan Diri -Nya sebagai makanan dan minuman rohani yang amat bermanfaat bagi perjalanan iman mereka.
Perjalanan dua murid kembali ke Emaus adalah perjalanan kita. Yesus yang menemani mereka juga menemani perjalanan iman kita.
Benar, Yesus itu sahabat dalam perjalanan iman kita.
Rabu, 12 April, 2023 (Oktaf Paskah)