Bacaan 1: 1Sam 8:4-7. 10-22a
Injil: Mrk 2:1-12
MANUSIA diciptakan sebagai makhluk sosial, artinya ia tidak bisa hidup sendirian. Hawa diciptakan untuk menemani Adam, membuktikan betapa pentingnya teman bagi seorang manusia.
Tiga hal penting dalam hidup manusia: kasih sayang, keluarga, dan sahabat.
Sahabat senantiasa ada, saat kamu senang maupun sedih. Menerima orang lain apa adanya tanpa memandang fisik dan lainnya.
Tak hanya memuji namun juga tak segan mengkritikmu.
Dia selalu ada saat kamu ingin berbagi cerita dan siap memberi perhatian saat kamu membutuhkannya. Sahabat senantiasa memberimu senyuman.
Banyak kenangan terjadi saat bersama sahabat.
Sahabat tidak harus membuat semua masalahmu menghilang, tapi dia tidak akan menghilang saat kamu memiliki masalah.
Saat Yesus pulang ke rumah-Nya di Kapernaum, banyak orang berduyun-duyun datang hendak mendengarkan ajaran-Nya.
Sementara Ia mengajar, datanglah empat orang menggotong seorang lumpuh.
Mereka tidak mampu mendekati Yesus karena penuhnya rumah itu. Namun, mereka tidak mau menyerah untuk sahabatnya yang lumpuh itu.
Mereka percaya, Yesus mampu menyembuhkan sahabatnya.
Mereka membongkar atap lalu menurunkan sahabatnya yang lumpuh ke hadapan Yesus.
Yesus kagum akan iman keempat orang itu.
Barangkali, sahabatnya yang lumpuh itu sudah kehilangan harapan untuk sembuh. Namun iman para sahabatnya telah mengembalikan hidupnya oleh karena disembuhkan Yesus.
“Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni.”
Bagi orang Yahudi, sakit (termasuk lumpuh) bisa dianggap sebagai kutukan dosa. Maka hal pertama yang dilakukan-Nya adalah mengampuni dosanya, sehingga berikutnya baru kesembuhan fisik.
Bukan orang Israel, kalau tidak menyusahkan Allah. Bangsa ini selalu tidak setia meski terus-menerus ditolong-Nya, seolah bukan sebagai sahabat sejati-Nya.
Kali ini, lewat Samuel mereka meminta seorang raja, untuk menggantikan pemerintahan sistem Hakim. Samuel marah, karena baginya Tuhan adalah satu-satunya Raja Israel.
Samuel menjelaskan konsekuensi persyaratan seorang raja, namun hal ini juga tidak didengarkan oleh mereka.
Pesan hari ini
Apakah kamu bisa menjadi sahabat setia bagi temanmu yang sedang tidak berdaya, sama seperti keempat sahabat sejati si lumpuh dalam Injil?
Dengan imanmu, kamu juga mampu menyelamatkan sahabatmu.
“Persahabatan ibarat ngompol di celana. Semua orang bisa melihatnya, tapi hanya kamu yang bisa merasakan kehangatan di dalamnya. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”