Home KELUARGA Salah Kaprah Hipnoterapi

Salah Kaprah Hipnoterapi

0

Walaupun hipnoterapi bukan hal baru di dunia, namun terapi ini masih asing bagi kebanyakan orang Indonesia. Yang  justru dikenal oleh masyarakat kita adalah praktek magnetisme (ilmu gendam dalam istilah tradisional) untuk penipuan yang dianggap sebagai praktek hipnosis.

Gambaran negatif itu diperburuk dengan tontonan panggung dan acara hiburan di TV  yang memperlihatkan seolah-olah hipnotis mampu menguasai pikiran orang lain sehingga mereka mau melakukan apa pun yang diperintahkan oleh sang hipnotis, termasuk membongkar aib para korban. Menelepon menggunakan sepatu, tante dan keponakan rebutan pemuda, dan sebagainya.

Dalam ilmu hipnosis dikenal apa yang disebut sebagai hipnosis panggung (stage hypnosis), yang tujuannya adalah untuk menghibur. Apa yang dilakukan di panggung  atau disajikan di TV dipersiapkan dan dirancang sedemikian rupa setting, topik dan orangnya supaya penonton terhibur.

Dalam praktek gendam maupun hipnosis panggung memerlukana persyaratan, antara lain berupa tidak berfungsinya akal sehat, dan sugestif atau tidaknya calon korban.

Jika seseorang didekati penipu yang berkata bisa menggandakan uang secara cepat dan akal sehatnya berfungsi secara baik, maka orang tersebut akan meninggalkan si penipu sambil berkata: “Sinting!” Namun bila nafsu mendapatkan uang banyak secara cepat dan mudah itu menguasai calon korban, biasanya akal sehatnya tidak berfungsi. Itulah jalan masuk bagi penipu.

Di sisi lain, manusia terbagi dalam dua golongan besar, yaitu analitikal dan sugestibel. Seseorang disebut sugestibel bila ia lebih banyak menggunakan perasaannya sehingga mudah menerima sugesti. Sebaliknya orang yang tergolong analitikal cenderung menganalisa, banyak berpikir, dan mempertanyakan ucapan-ucapan orang lain.

Apa yang terjadi ketika seorang hipnotis panggung berkata kepada calon korban yang analitikal: “Tidur!” Mungkin calon korban itu akan menjawab sambil matanya terbelalak: ”Emang kenapa?” Bisa dibayangkan, pasti pertunjukan itu gagal.

Bagaimana kalau calon korban penipuan tergolong sugestibel sekaligus akal sehatnya tidak berfungsi secara baik? Mungkin penipu akan sangat beruntung.  Dan sudah barang  tentu, hiburan dan penipuan seperti itu bukan praktek hipnoterapi.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version