Puncta 21 Desember 2024
Sabtu Adven III
Lukas 1: 39-45
KITA setiap hari melantunkan Doa Salam Maria. Bahkan sehari bisa lebih dari puluhan kali mendoakannya. Namun kita sering tidak sadar melakukannya. Hanya sebatas doa yang keluar dari bibir yang komat-kamit saja.
Kalau kita merenungkan Doa Salam Maria, melalui perikope yang kita dengarkan dalam bacaan hari ini, kita akan melihat karya Allah yang luar biasa. Berkat Tuhan mengalir bagi semua orang yang percaya.
Seperti kata Elisabet, “Berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana.”
Sapaan lembut penuh kasih ibarat alunan musik yang merdu. Profesor Chung-Hey Chen dari College of Nursing di Kaohsiung Medical University Taiwan mengadakan penelitian hubungan antara musik klasik dengan janin dalam kandungan.
Ia menyebutkan bahwa terapi musik mampu menurunkan tingkat kecemasan, stres hingga depresi saat menjalani kehamilan.
Maria datang mengunjungi Elisabet yang sedang mengandung. Dua wanita yang sama-sama diberkati Allah ini saling menyapa dan mengungkapkan kegembiraan mereka. Bahkan bayi yang ada di kandungan Elisabet melonjak kegirangan.
Kunjungan dan sapaan Maria kepada Elisabet seperti alunan musik yang merdu bagi Yohanes Pembaptis. Ia bersukacita dan melonjak kegirangan. Relasi orang yang beriman semestinya membawa sukacita dan kegembiraan bagi sekitarnya.
Kita bisa belajar dari dua wanita yang hebat ini. Mereka saling berbagi kegembiraan dan menimba semangat hidup dari berkat Allah. Kunjungan dan sapaan kasih bisa semakin menguatkan dalam peziarahan hidup setiap orang.
Mari kita wujudkan Doa Salam Maria dengan saling berbagi sukacita kepada setiap orang. Kita saling menyapa dan mengunjungi dengan penuh kasih.
Ke Blabak beli tahu kupat,
Tahunya empuk rasanya nikmat.
Santa Maria ibu penuh rahmat,
Elisabet juga menerima berkat.
Wonogiri, doakanlah kami ya Maria
Rm. A. Joko Purwanto, Pr