UNGARAN, Kamis, 21 Januari 2016, sejak siang sejumlah Orang Muda Katolik (OMK) Paroki Kristus Raja Ungaran sudah bersiap-siap dengan menyediakan berbagai sarana prasarana untuk menyambut Salib Asian Youth Day (AYD) dari Paroki Stanislaus Girisonta.
Kurang lebih pukul 16.30 WIB rombongan OMK Girisonta bersama Romo R. Wahana Wegig SJ tiba di Gereja Kristus Raja Ungaran disambut Romo Y. Sudarmadi Pr dan sejumlah umat muloai dari anak-anak, remaja, OMK hingga dewasa. Saat kirab Salib AYD mulai menapaki trotoar depan Gereja Ungaran, Romo Aloys Budi Purnomo Pr dengan alunan saksofonnya mengajak umat menyanyikan lagu “Lihatlah Rajamu” dengan alunan saksofon bayinya dan umat bernyanyi sambil mengangkat tangan dan menggerak-gerakkan daun palma yang ada di tangan mereka.
Alunan lagu itu juga mengiringi penyerahan Salib AYD oleh Romo Wahana Wegig kepada Romo Sudarmadi.
Sesaat kemudian, gending Monggang berkumandang, dan tarian yang dibawakan oleh anak-anak pun melenggang. Rombongan umat memasuki Gereja Kristus Raja dengan membawa Salib AYD menuju depan altar. Ada suasana haru nan syahdu menyusup kalbu saat Gending Monggang bertalu-talu.
Beberapa OMK menabuh gamelan itu di bawah komando Naka – koster Paroki Ungaran yang piawai memainkan kendang, mengiringi prosesi (kirab) Salib AYD di dalam Gereja Kristus Raja lalu ditempatkan pada sisi kanan altar dari arah bangku umat yang dekorasinya sudah disiapkan oleh tata altar Paroki dalam kerja sama dengan OMK.
Romo Y. Sudarmadi Pr memimpin doa kirab Salib AYD lalu memberikan renungan singkat. Dalam renungannya, Pastor Kepala Paroki Ungaran tersebut mengajak semua yang hadir, khususnya kaum muda Katolik untuk setia memikul salib bersama Kristus agar hidupnya semakin diberkati dan menjadi tanda berkat bagi sesama.
Tak mudah memanggul salib bersama Kristus, namun ringan dan membahagiakan bila kita setia melakukannya. Di akhir renungannya, Romo Darmadi mengajak semua hadirin untuk meneriakkan yel-yel “HIdup Yesus!” sebanyak tiga kali.
Acara pentas seni berlanjut terus dengan berbagai kreativitas yang ditampilkan baik oleh OMK Ungaran maupun OMK Girisonta. Mereka menyanyi dan menari bersama dalam suasana akrab dan penuh persaudaraan.
Rangkaian acara itu ditutup dengan alunan lagu “Kemesraan” diiringi denting gitar Riyan, salah satu OMK Ungaran yang berkolaborasi dengan alunan nada saksofon bayi Romo Budi. Semua yang masih hadir, bergandengan tangan membentuk lingkaran dan menyanyikan lagu Kemesraan itu dalam suasana gembira dan sukacita.
Acara pun ditutup dengan doa dalam bentuk nada pujian, Romo Budi mengajak semua OMK melambungkan pujian “Pujilah Tuhan, Pujilah Nama-Nya, Pujilah Tuhan, Sumber Kehidupan”. Sementara semua bernyanyi, doa syukur atas terlaksananya kirab Salib AYD dari Girisonta ke Ungaran dengan selamat dan penuh sukacita.
Sesudah berkat dan perutusan, kembali Romo Budi mengajak semua peserta yang masih membentuk lingkaran itu untuk hadap kanan dan serentak menyanyikan lagu “Dalam Yesus Kita Bersaudara” namun kata “bersaudara” diganti dengan “pijet-pijetan”. Dan semua dengan penuh semangat menyanyikan lagu “Dalam Yesus Pijet-pijetan…”, balik kiri…. balik kanan… semua saling memijat dan dipijat dalam Yesus yang tersalib yang telah menjadi sumber kehidupan umat manusia dan Penebus Dunia.***
»̶·̵̭̌·̵̭̌✽̤̈̊•Ɓέяќǎђ•Đǎlєm•✽̤̥̈̊·̵̭̌·̵̭̌«̶
Majalah INSPIRASI, Lentera yang Membebaskan
Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang