DALAM wawancara dengan media hari Senin 26 Agustus 2024, Juru Bicara Panitia Kunjungan Bapa Suci Romo Thomas Ulun Ismoyo Pr mengungkapkan beberapa fakta menarik terkait kunjungan tersebut. Ditambah dengan info hasil konferensi pers (28/8) yang dihadiri oleh Ketua KWI Mgr. Antonius Subianto Bunjamin OSC, Uskup KAJ Ignatius Kardinal Suharyo, dan Ketua Panitia Ignatius Jonan.
Berikut kami sajikan 20 hal menarik terkait kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke Indonesia.
Misa di dua stadium GBK
Untuk pertama kalinya, misa di GBK akan diselenggarakan dalam dua stadium. Yaitu di stadium utama dan stadium madya. Stadium madya terutama akan diisi oleh para siswa.
Jumlah umat yang mengikuti misa 88.000 orang
Jumlah umat di Stadion Utama sekitar 68.000 orang. Sedangkan jumlah umat di Stadion Madya adalah 20.000 orang. Itu termasuk ribuan sukarelawan yang membantu kelancaran misa nanti.
Paus akan berkeliling di dua stadium dengan mobil
Untuk menyapa para umat yang hadir, Paus akan berkeliling di dua stadium tersebut. Maka, tidak perlu khawatir di mana pun umat duduk, Paus akan berkeliling di kedua stadium.
Lama misa hanya 1,5 jam
Durasi misa direncanakan hanya 1,5 jam. Akan jauh lebih singkat dibanding misa Pekan Suci. Ini menjadi tantangan tersendiri bagaimana koordinasinya; terutama untuk pembagian komuni.
Komuni dibagikan oleh 702 pastor
Ketika komuni, umat akan diatur sedemikian rupa alurnya sehingga bisa berlangsung cepat dan lancar. Panitia menyiapkan 702 imam yang akan melayani di dua stadium. Sebanyak 470 pastor akan membagi komuni di Stadion Utama dan 232 lainnya di Stadiom Madya.
60 Uskup hadir di GBK
Sebanyak 60 uskup akan hadir dalam misa bersama Paus di GBK. Mereka terdiri dari 2 Kardinal, 10 Uskup Asia, 1 Uskup Australia, 3 Uskup Vatikan, dan 44 Uskup Indonesia.
Ikuti petunjuk panitia dan jaga kesehatan
Supaya proses misa berjalan lancar dan aman, panitia akan memberikan sosialisasi ke seluruh Indonesia supaya umat yang akan hadir nanti bisa tertib mengikuti petunjuk yang akan diberikan.
Romo Ulun menyatakan, yang perlu diperhatikan umat adalah kondisi tubuh sehat saat mengikuti misa akbar tersebut.
Tidak tersedia parkir kendaraan pribadi
Pada acara misa di GBK, umat dihimbau tidak membawa kendaraan pribadi tetapi menggunakan kendaraan umum seperti bis Transjakarta dan MRT. Bagi yang membawa kendaraan pribadi agar mencari sendiri lapangan parkir terdekat. Lapangan parkir hanya boleh digunakan oleh ratusan bis-bis terdaftar yang membawa umat dan kendaraan panitia.
GBK dibuka pkl 12.00 siang, ditutup pkl 15.30 WIB
Untuk acara misa, pintu sudah mulai dibuka pkl 12.00 siang. Pintu akan ditutup 30 menit sebelum Paus tiba yang diperkirakan pkl 16.00 WIB. Maka pintu masuk akan ditutup pada pkl 15.30 WIB.
Tim kesehatan di GBK
Khusus untuk Paus, tim kesehatan berasal dari tim kesehatan kepresidenan RS Gatot Subroto. Untuk peserta misa, disediakan 250 tenaga kesehatan bersiap siaga termasuk ada ambulans ICU mini. Umat yang memiliki penyakit bawahan dan akut disarankan tidak memaksakan diri hadir acara yang memakan waktu lama ini.
Misa online
Bagi umat yang tidak bisa hadir di GBK disediakan tayangan misa online. Misa tersebut akan disiarkan oleh seluruh paroki di Keuskupan Agung Jakarta dan diharapkan juga ditayangkan secara rely oleh paroki/keuskupan lainnya.
Panitia terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan berbagai pihak tentang umat yg akan ke hadir di Jakarta.
Himbauan WFH
Pada hari H tersebut (5/9) perkantoran di sekitar lokasi akan disarankan untuk melakukan WFH (work from home). Karena tidak hanya ada acara misa bersama Paus ini di GBK, di sekitar Senayan tepatnya di JCC ada acara internasional Sustainability Forum yang berlangsung pada 5-6 September 2024 yang rencanakan pada hari pertama akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo.
Tinggal di Kedutaan Vatikan
Selama kunjungan ke Indonesia, Paus akan menginap di Kedutaan Vatikan. Pada hari kedatangan tanggal 3 September, Paus akan disambut spesial sesuai dengan belarasa Paus yang begitu tinggi kepada sesama yang miskin, lemah dan terpinggirkan. Turut dalam penyambutan beberapa migran, anak-anak, dan lansia.
Kunjungan ke Gedung KWI
Paus Fransiskus akan mengadakan pertemuan dengan 45 Uskup Indonesia, 10 Uskup Asia dan Australia, serta 3 Kardinal yang turut dalam rombongan Paus di Gedung KWI untuk mensyukuri Peringatan 100 Tahun KWI. Paus juga akan bertemu dengan penerima manfaat sosial yang antara lain orang miskin, disabilitas dengan berbagai keterbatasan fisik.
Diliput 732 wartawan, termasuk rombongan 88 wartawan di pesawat kepausan
Paus dalam setiap kunjungan ke luar negeri selalu membawa rombongan besar media. Karena Paus menyadari kekuatan media sebagai sumber informasi yang berpengaruh dalam dunia modern ini.
Untuk kunjungan kali ini, terdapat 88 wartawan yang masuk dalam rombongan dan terbang bersama dengan Paus dalam setiap kunjungannya nanti.
Dari 88 wartawan tersebut terdapat tiga wartawan Indonesia yaitu wakil dari Kompas, Harian Merdeka, dan Tempo. Di luar itu terdapat 635 jurnalis telah terdaftar untuk melakukan peliputan, media lokal dan internasional yang terakreditasi di Indonesia.
Mengunjungi Scholas Occurrentes
Paus akan meresmikan kantor pusat regional pertama Scholas Occurrentes di Asia Tenggara dalam kunjungan ke Grha Pemuda, dekat Katedral pada 4 September 2024. Scholas Occurrentes didirikan Paus Fransiskus, ketika menjabat Uskup Keuskupan Agung Buenos Aires tahun 2001. Kelompok ini berfokus pada keterlibatan kaum muda dalam pendidikan, seni, dan olahraga.
Rencana kedatangan Paus sudah dipastikan Oktober 2023
Paus Fransiskus memiliki perhatian besar kepada Indonesia. Sebenarnya rencana kedatangan sudah direncanakan pada tahun 2020, tetapi terkendala oleh pandemi Covid-19.
Kemudian pada Oktober 2023, Paus Fransiskus menyatakan sendiri bahwa beliau pasti berkunjung ke Indonesia saat Mgr. Antonius Subianto Bunjamin OSC dan Mgr. Adrianus Sunarko OFM berkunjung ke Vatikan.
Kehadiran fisik dan teladan kepemimpinan Paus
Kehadiran fisik Paus memang penting seperti seorang anak yang menanti dengan penuh rindu kehadiran Bapaknya, demikian analogi Ignatius Kardinal Suharyo.
Tetapi Uskup KAJ ini menyatakan bahwa yang lebih bermakna adalah memppelajari ajaran dan meneladani perbuatan Paus Fransiskus yang menunjukkan pola kepemimpinan servant leadership.
Motto kunjungan Paus: Iman, Persaudaraan, Belarasa
Motto kunjungan Paus adalah Iman, Persaudaraan, Belarasa (Faith, Fraternity, Compassion) merupakan usulan KWI yang disetujui oleh Paus Fransiskus.
Deklarasi lintas agama di Masjid Istiqlal
Paus Fransiskus akan mengunjungi Masjid Istiqlal pada 4 September 2024 untuk pertemuan dengan para tokoh antaragama sekitar pukul 09.00 WIB. Rencananya akan diumumkan sebuah deklarasi bersama yang mengangkat topik dehumanisasi dan lingkungan hidup.
Persiapan sudah dilakukan Gereja Katolik dengan berbagai cara termasuk doa dan katekese. Pada hari H misa bersama Paus, para rahib dan rubiah CSE di Pertapaan Cikanyere akan mendaraskan doa 24 jam untuk kelancaran acara tersebut.
Romo Ulum selaku juru bicara panitia mengajak masyarakat Indonesia untuk menyambut Paus sebagai pribadi dan orang yang punya pemikiran yang luar biasa dan mulia.
Untuk umat Katolik, Romo Ulun berharap semoga pemikiran Paus bisa dikonkritkan dalam hidup keseharian umat masing-masing sebagai bagian “100% Indonesia, 100% Katolik”.