Puncta 02.10.23
PW. Para Malaikat Pelindung
Matius 18: 1-5.10
SAYA sangat senang menyanyikan lagu lawas dalam Bahasa Jawa yang berjudul Kula tansah dipun jagi malaikat.”
Liriknya sederhana menyentuh perasaan. Hati terasa tentram dan aman karena dijaga oleh malaikat pelindung.
Lirik lagu itu demikian;
“Kula tansah dipun jagi malaikat. Juru pamong ingkang setya yekti. Rinten dalu tansah nyuwun keng rahmat. Kang supados gesang amba murni.”
Terjemahannya demikian; Aku selalu dijaga oleh sang malaikat. Seorang pembimbing yang sangat setia. Siang malam selalu mohon rahmat, agar supaya hidup suci murni.
Gereja Katolik meyakini adanya malaikat. Bahwa ada makhluk rohani tanpa badan yang oleh Kitab Suci disebut malaikat, adalah satu kebenaran iman.
St. Agustinus mengatakan bahwa “malaikat” menunjukkan jabatan, bukan kodrat.
Kalau engkau menanyakan kodratnya, ia adalah “Roh.” Kalau engkau menanyakan jabatannya, maka ia adalah “malaikat.”
Menurut seluruh keadaannya, malaikat adalah pelayan dan pesuruh Allah. Karena “mereka selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di surga.”
Mereka “melaksanakan firman-Nya dan melaksanakan suara firman-Nya.”
“Sejak masa kanak-kanak sampai pada kematiannya, malaikat-malaikat mengelilingi kehidupan manusia dengan perlindungan dan permohonan. Seorang malaikat mendampingi kehidupan setiap orang beriman sebagai pelindung dan gembala, supaya menghantarnya pada kehidupan,” kata Santo Basilius.
Dengan aneka cara Allah membimbing kita agar manusia tidak jauh dari kasih-Nya. Dengan mengutus malaikat-Nya, Allah berkehendak kita semua selamat.
Kita bersyukur atas bimbingan Malaikat Penolong sehingga kita selalu diingatkan kepada jalan kebenaran.
Gua Maria Kerep ada di kota Ambarawa,
Di sana juga ada Museum aneka Kereta.
Banyak orang-orang baik di sekitar kita,
Mereka menjadi malaikat penolong nyata.
Cawas, terimakasih malaikat pamomong