SEBUAH film pendek berjudul Putri Salju besutan sineas muda Pontianak, Kalimantan Barat, Pieter Andas Parinatha, diluncurkan dalam suasana Natal 25 Desember 2020.
Proses pembuatan film ini melibatkan 17 orang, termasuk 3 pemain.
“Kami coba membuat sebuah film bertema keluarga, yang dibalut suasana pandemi. Suatu keadaan yang membuat hidup kita benar-benar berubah,” kata Andas yang telah memproduksi beberapa film pendek maupun karya dokumenter.
Bagi Andas, pembuatan film ini sekaligus penanda berakhirnya tahun dan kesibukan pekerjaan, sehingga dirasa perlu menciptakan suatu karya yang bisa menghibur banyak kalangan.
Terlebih, saat ini manusia sedang dilanda pandemic Covid-19, yang memberi dampak bagi seluruh dunia.
Seorang rekannya, warga Kalimantan Barat yang tinggal di Jakarta, berkontribusi dalam penulisan naskah skenario. Ide-ide yang membangun cerita, mereka mengkomunikasikan secara daring melalui aplikasi pesan singkat.
“Apalah artinya natal tanpa berkumpul dengan orang tersayang. Tapi sekarang pandemic menyebabkan kita sulit berkumpul. Meski begitu, dalam suasana yang sangat berubah, kita harus menyambut suka cita natal,” tambah Andas.
Jejak panjang
Andas menjadi prosuder film itu bersama Panca Esti, yang memiliki rekam jejak panjang dalam berbagai produksi karya audio visual.
Panca mengatakan, meski produksi film ini sederhana, tetap mencoba menggunakan kaidah dan prinsip manajemen produksi sebuah sinematografi semaksimal mungkin.
“Kami berharap ini menjadi pengalaman estetik buat kami semua di tengah kondisi pandemic, yang bermakna pada natal,” ucap Panca.
Tiga pemain yang beradu acting dalam film ini masing-masing sebagai:
- Bapak yang diperankan oleh anggota Paguyuban Wartawan Katolik Indonesia di Pontianak: Hanz E. Pramana);
- Istri yang diperankan oleh Iwi Sartika, aktivis perempuan).
- Pemuda bernama Noel diperankan Yehezqiel Ferediko, mahasiswa.
Pengambilan gambar dari naskah yang ditulis Robin Padilla ini dilakukan di dua tempat selama dua hari.
Sebagai sutradara, Andas menggandeng Kristin A. Putri sebagai assiten.
Komunitas seni Pontianak
Produksinya melibatkan praktisi dari sejumlah komunitas seni di Kota Pontianak, di antaranya Friedrich sebagai director of photography dengan asisten Neri, penata artistik Deny Farid dengan asisten Primus, serta penata music Billie Agrie Oktada.
Kemudian Efrem Nyangko sebagai sound recordist dan Cindy Blaise untuk menangani make up dan wardrobe.
Tak ketinggalan Weros dan Adi untuk bagian behind the scene, dan Teofilus Irwan untuk artwork and design.
Film pendek bertema Natal dengan judul Putri Salju dapat disaksikan melalui channel YouTube di link:
Caption foto:
Foto 1 – Pengambilan satu di antara adegan dalam film “Putri Salju”. Foto: Istimewa
Foto 2 – Sang sutradara, Pieter Andas Parinatha. Foto: Istimewa
Foto 3 – Bagian dari pengambilan gambar film “Putri Salju”. Foto: Istimewa