Home BERITA Sasirangan, Indahnya Batik Khas Banjar (1)

Sasirangan, Indahnya Batik Khas Banjar (1)

0

SASIRANGAN sangat identik dengan kota Banjarmasin. Sasirangan adalah batik khas Banjarmasin yang dibuat secara manual dan menjadi salah satu kerajinan tangan yang dibuat oleh masyarakat di Kota Seribu Sungai ini.

Pada mulanya, kain sasirangan dipergunakan oleh para bangsawan maupun rakyat Banjar untuk membuat pakaian adat dalam upacara-upacara adat yang digelar. Kain ini dipercaya sebagai “kain sakral” warisan abad XII saat Lambung Mangkurat menjabat sebagai Patih di Kerajaan Negara Dipa.

Menurut hikayat yang dikisahkan secara turun-temurun, kain ini merupakan hasil tapa semedi Patih Lambung Mangkurat di atas sebuah rakit “Balarut Banyu” (dihanyutkan oleh air) selama 40 hari 40 malam lamanya. Konon, di akhir tapa semedinya, Sang Patih tiba di daerah Rantau kota Bagantung. Di lokasi ini Patih Lambung Mangkurat menjumpai seonggok buih yang dari dalamnya muncul suara seorang wanita bernama Putri Junjung Buih. Sang Putri ini kelak akan menjadi Raja di tanah ini.

Singkat cerita, agak dapat muncul ke permukaan air, Putri Junjung Buih mengajukan 2 syarat yang harus dipenuhi oleh Patih Lambung Mangkurat. Syarat pertama, ia ingin dibuatkan sebuah bangunan istana Batung. Sedangkan syarat kedua, Sang Putri ingin dibuatkan selembar kain bermotif wadi yang ditenun dan dicalap (diwarnai) oleh 40 orang putri. Kedua syarat itu harus dipenuhi dalam waktu sehari. Kain “calapan” itulah yang nantinya dikenal dengan nama kain Sasirangan.

Sasirangan di 2nd Banjar Fashion Carnaval
Sabtu, 19 September 2015 yang lalu, berlangsung 2nd Banjar Fashion Carnaval yang menjadi salah satu acara yang paling ditunggu-tunggu oleh masyarakat dan pengunjung yang hadir. Kali ini mengusung tema “Explore Sasirangan, Unlimited Imagination” (eksplorasi Sasirangan, imajinasi tak terbatas).

sasirangan2
Lomba kreasi kostum berbahan baku kain sasirangan khas Banjarmasin. (Puguh Santosa)

Dalam karnaval ini ditampilkan berbagai atraksi kesenian dari berbagai wilayah di Kalimantan Selatan, juga kreasi pakaian berbahan dasar kain Sasirangan. Karvanal ini didukung sekitar 450 orang personil, 33 orang diantaranya menjadi peserta lomba desain kostum bermotif Sasirangan.

Kain khas Banjar ini memiliki sejarah masa lampau yang unik, dimana pada awalnya jenis kain ini dipergunakan atau dipercaya akan mendatangkan kesembuhan bagi orang yang tertimpa suatu penyakit (pamintaan).

Selain itu, di masa silam kain Sasirangan mempunyai tiga bentuk/model, yaitu: laung (ikat kepala), kekamban (kerudung) dan tapih bumin (kain sarung). Sebagai bahan pewarna diambil dari bahan bahan pewarna alam seperti jahe, air pohon pisang, daun pandan dan lain sebagainya. Dewasa ini penggunaan kain Sasirangan sudah semakin meluas dan menjadi salah satu bahan bermotif unik yang dipergunakan oleh para desainer busana. (Baca: Terapung Fest 2015 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (2)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version