PAGI cerah di hari pertama bulan Juli 2017 telah membawa sukacita bagi Gereja Katolik Indonesia dan secara khusus Gereja Lokal Keuskupan Manado. Pada hari itu telah ditahbiskan seorang imam anggota Tarekat MSC dan 13 orang Diakon.
Tahbisan diakon dan imam dilaksanakan di Kapel Seminari Tinggi Hati Kudus Yesus, Pineleng, Sulawesi Utara. Tahbisan ini dihadiri oleh Komunitas Frater Diosesan dan Komunitas Skolastikat MSC, para imam, biarawan dan biarawati serta segenap orangtua para tertahbis serta umat. Mereka semua memadati kapel serta pendopo seminari.
Juga hadir dalam perayaan ekaristi misa tahbisan imam dan diakon itu Uskup Terpilih Keuskupan Manado: Mgr. Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC. Bapak Uskup yang baru ini akan menerima tahbisan episkopalnya pada hari Sabtu tanggal 8 Juli 2017 besok siang di Tondano, sekitar satu jam perjalanan darat dari Kota Manado, Ibukota Provinsi Sulut.
Bersama alunan lagu Veni Creator oleh koor Komunitas Diosesan, maka maju melangkahlah barisan misdinar, calon imam, para calon diakon, segenap orangtua calon imam dan diakon, wakil umat dan barisan para imam dan uskup menuju altar. Bangga dan haru melihat barisan panjang para gembala kita.
Betapa tidak. Mereka ini adalah aset personalia Gereja masa kini yang terus menyiapkan sejarah Gereja Katolik Indonesia di masa mendatang.
Perayaan ekaristi misa tahbisan ini dipimpin oleh Bapak Uskup Keuskupan Manado Mgr. Joseph Th. Suwatan MSC didamping oleh RD Melky Malingkas Pr selaku Rektor Seminari Tinggi dan Superior Skolastikat MSC Pineleng Pastor Ansel Jamlean MSC, dan juga Provinsial MSC Pastor Johny Luntungan MSC.
Perayaan berlangsung cukup lama, dengan doa dan sapaan khusus bagi para diakon dan imam. Termasuk di sini adalah paparan homili penuh makna yang disampaikan oleh Bapak Uskup Keuskupan Manado yang telah 27 tahun memimpin Gereja Lokal Keuskupan Manado.
Gembala berbau domba
“Jadilah gembala yang berbau domba,’ sebagaimana pesan Paus kita. Benar-benar mengenal domba-dombanya dan melayani dengan tulus,” demikian Bapak Uskup dalam intisari pesan homilinya.
Sebelum berkat penutup, dilakukan sejumlah sambutan dari imam baru, oran tua, Provinsial MSC dan Bapak Uskup.
Pastor Fredrik Frits Ponomban MSC adalah putera asal Kepulaun Banggai di Sulawesi Tengah. Ia terhitung sebagai putera daerah yang menjadi pastor urutan ke-26. Ia adalah anak pertama dengan lima oarang bersaudara keluarga Ponomban-Pangkey.
Masa diakonalnya telah dia jalani di Jepang. Usai tahbisan, ia akan kembali bertugas di Jepang.
Inilah daftar ke-13 diakon tertahbis:
- Diakon Hendrik Sumarre MSC.
- Diakon Johanes Sompotan MSC.
- Diakon Leonardus Laratmase MSC.
- Diakon Stefanus Watuseke MSC.
- Diakon Ferdinandus Taran MSC.
- Diakon Johanis Kilmas MSC.
- Diakon Krisanto Reyaan MSC.
- Diakon Samuel Yanem MSC.
- Diakon Edowardus Kassiuw MSC.
- Diakon Jivon Motikas Pr.
- Diakon Stevian Undap Pr.
- Diakon Alexander Sondak Pr.
- Diakon Mason Pungis Pr.
Sesudah acara sambutan, barulah dilakukan pemberian berkat pertama dari imam baru.
Berkat pengutusan ini diarahkan kepada Bapak Uskup, kepada orang tuanya, kepada para Imam, dan seluruh umat.
Acara berakhir dengan ramah tamah bersama.
Yang kau percaya, kau ajarkan dan yang kau ajarkan, harus kau laksanakan.