Home BERITA Seandainya Kutahu…

Seandainya Kutahu…

0
Merdeka dari belenggu

Bacaan 1: Rm 6:12-18

Injil: Luk 12:39-48

Dalam hidup ini kita akan selalu bertemu dengan kebaikan dan juga kejahatan karena mereka ada dan tumbuh bersama. Jadi manusia punya dua pilihan dalam hidup, menjadi hamba kejahatan (dosa) atau hamba kebenaran.

Orang yang hidup dalam dosa, sebenarnya hidup dalam kepura-puraan. Mereka tahu apa itu kebenaran namun mencoba pura-pura tidak tahu. Mengenal Allah namun tidak memuliakan-Nya apalagi mensyukurinya, bukannya menyembah Allah namun malah menyembah ciptaan-Nya.

Dalam bacaan hari ini, Tuhan Yesus mengajak kita untuk tetap waspada terhadap kejahatan sebab ia dapat mengalahkanmu disaat lengah. Kejahatan bisa bisa tampil dalam bentuk norma hidup yang seolah baik dan penuh kenikmatan namun semu.

“Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pukul berapa pencuri akan datang, ia tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar.”

Tuhan Yesus ingin mengingatkan bahwa kejahatan senantiasa mengintai dalam kehidupanmu. Kejahatan itu bisa berasal dari luar tetapi namun bisa juga berasal dari dalam hatimu sendiri. Maka harus senantiasa berjaga-jaga melawan dosa.

“Hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu sangkakan.”

Sebab saat Tuhan Yesus datang lagi ke dunia (Parousia) maka semua orang akan menjalani penghakiman akhir. Dan situasi itu tidak ada yang tahu, kapan datangnya. Sehingga yang bisa dilakukan hanyalah senantiasa berbuat kebaikan dan setia pada iman Kristus (jangan murtad).

“Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup.”

Demikian peneguhan Rasul Paulus kepada jemaat Roma, yang saat itu pola hidupnya telah menyimpang dari cara hidup kristiani yang benar.

Pesan hari ini

Dengan mengimani Kristus sebagai Tuhan maka kamu tahu apa itu kebenaran sejati. Jadi jangan hidup pura-pura tidak tahu apa itu dosa.

“Dosa apa pun, menyebabkanmu menderita. Itulah sebabnya penderitaanmu tidak ada habisnya.”

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version