Home KITAB SUCI & RENUNGAN HARIAN Segalanya Menjadi Baik

Segalanya Menjadi Baik

0
Asal kejahatan dan kebaikan, by J Rowland

Minggu 8 September 2024.

Yes. 35:4-7a;
Mzm. 146:7,8-9a,9bc-10;
Yak. 2:1-5;
Mrk. 7:31-37

KETIKA impian kita tampak terlalu jauh atau situasi seakan tidak ada jalan keluarnya, kepercayaan kita diuji. Di sinilah pentingnya mengingat bahwa dalam pandangan Tuhan, tidak ada yang mustahil.

Impossible is nothing‘, kita tidak boleh mudah menyerah atas keterbatasan yang kita miliki. Segala kemungkinan itu, ada dalam pikiran kita. Jika kita menetapkan pikiran kita pada sikap positif dan percaya pada Tuhan sepenuhnya atas diri ini, bahwa segala sesuatu mungkin terjadi, tidak peduli berapa banyak kesulitan yang harus kita hadapi, kita akan keluar sebagai pemenang.

Tuhan memiliki kekuatan untuk mengubah ketakmungkinan menjadi kenyataan, dan iman kepada-Nya adalah kunci untuk membuka pintu-pintu keajaiban dalam hidup kita.

Tuhan mampu menyembuhkan kita dari segala kelemahan kita, dan membuat kita mampu melakukan yang tidak bisa kita lakukan sebelumnya.

“Saya pernah merasa malu dan sangat minder dengan keadaan anakku,” kata seorang ibu.

“Anakku mempunyai kelainan sejak lahir, dia autis dan sulit konsentrasi, dia hiperaktif. Kenyataan ini menyulitkan kami sekeluarga apalagi di tempat kami tidak ada sekolah khusus bagi anak yang berkebutuhan khusus.

Setelah berdiskusi dengan suamiku, saya memutuskan keluar dari pekerjaan untuk menemani dan mendidik anakku secara penuh.

Saya banyak belajar dari buku, dan mencari informasi bagaimana caranya mendidik dan menangani anak yang berkebutuhan khusus.

Informasi dari luar itu penting, namun lebih penting lagi adalah kesabaran dan kasih serta perhatian kita pada anak kita, kedekatan hati itulah membuat anakku mengerti apa yang aku inginkan.

Kesabaran dan kasih sayang itulah yang membuat anakku bisa tenang dan bisa berpikir baik, hingga dia bertumbuh dengan baik,” syering ibu itu.

Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian, “Melihat apa yang terjadi, orang banyak berkomentar, ”Ia menjadikan segala-galanya baik, yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berkata-kata.”

Mungkin, kita bukanlah orang yang bisu dan tuli secara fisik. Bisa jadi kita tuli dan bisu secara rohani. Kita tuli untuk mendengarkan suara hati dan bisu untuk menyuarakan kebenaran.

Keterbukaan hati seorang ibu, dalam menerima anak yang berkebutuhan khusus, hingga anak itu bisa bertumbuh baik. Adalah salah satu bukti kebenaran akan Tuhan yang menjadikan segalanya baik.

Namun dalam hidup ini kita masih suka mendengarkan dan mengatakan hal-hal yang tidak baik, seperti gosip, fitnah, hujat, umpatan, dan berita hoaks. Bahkan dalam kasus tertentu menyalahkan Tuhan atas kemalangan dan situasi yang tidak kita inginkan.

Terinspirasi sabda Tuhan hari ini, marilah kita mengusahakan bertindak secara positif seperti seorang ibu tadi. Sekaligus marilah kita membuka hati akan karya Tuhan dalam hidup ini hingga segalanya menjadi baik.

Bagaimana dengan diriku?

Apakah aku berpikir positif atas segala kelemahan hidupku?

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version