Rabu, 31 Agustus 2022
- 1Kor. 3:1-9.
- Mzm. 33:12-13,14-15,20-21.
- Luk. 4:38-44.
PENYAKIT dapat datang kapan saja. Kala penyakit datang menghampiri kita, tubuh menarik kita untuk beristirahat dan menerima perawatan yang intensif.
Tubuh yang sakit membutuhkan penanganan medis segera, agar segar kembali.
Ketika kita memaksa tubuh yang sakit untuk bekerja, kita seperti memaksa mobil yang rusak untuk berjalan. Memang mobil itu akan berjalan tetapi sangat berisiko, ada kemungkinan tiba-tiba mogok dan kerusakannya akan semakin parah.
Sembuh dari sakit menjadi harapan semua orang. Pulih dan sehat kembali, hingga melakukan kembali aktivitas kehidupan ini.
Seorang ibu mensyeringkan betapa sedihnya, karena asuransi kesehatan yang dia ikuti ternyata “bodong”.
“Nama keren dari asuransi bukan jaminan semuanya baik dan akan mendapatkan jaminan perawatan dan pengobatan seperti waktu orang datang mempromosikannya kepada kita,” kata ibu itu.
“Ternyata selama ini, asuransi yang saya ikuti itu fiktif, saya percayakan pada salah satu pengurus untuk mengurusnya sejak awal saya menaruh dana di situ. Setaip bulan saya setia membayarnya namun, ternyata uang itu ditilep dan masuk ke kantong oknum tersebut,” lanjutnya.
“Ketika saya mau berobat ke rumah sakit dan mau mengklaim biaya lewat asuransi, barulah terbongkar bahwa selama ini saya dibohongi,” tuturnya.
“Menghadapi kenyataan tersebut, saya kaget, syok. Habis harapanku untuk bisa berobat,” lanjutnya.
“Karena kondisi kesehatanku yang memburuk saya tetap dibawa ke rumah sakit oleh sahabat-sahabatku,” sambungnya.
“Sahabat-sahabatku bergotong royong membiayai pengobatan,”imbuhnya.
“Saya ingin mengantisipasi keadaan yang tidak saya inginkan maka saya ikut asuransi, namun ternyata malah dikelabui,” tegasnya.
“Kita percaya pada Tuhan bahwa Dia berkuasa atas hidup dan mati saya, namun kita juga harus berusaha menjalani hidup yang sehat dengan memperhatikan pola makan, pola istirahat, pola kerja,” paparnya.
“Asuransi kesehatan itu baik, namun lebih penting lagi adalah menjaga kesehatan, tidak membiarkan diri dirusak oleh kenikmatan, dan kenyamanan,” tegasnya.
“Makan dan minum yang berlebihan, serta merokok itu nikmat namun akan mengancam kesehatan,” lanjutnya.
Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian,
“Ketika matahari terbenam, semua orang membawa kepada-Nya orang-orang sakitnya, yang menderita bermacam-macam penyakit.
Iapun meletakkan tangan-Nya atas mereka masing-masing dan menyembuhkan mereka.”
Harapan untuk hidup sehat tidak hanya menjadi kerinduan kita manusia. Namun Tuhan Yesus juga menghendaki mereka yang sakit beroleh kesembuhan.
Anugerah kesembuhan selalu Tuhan anugerahkan bagi kita. Bahkan dalam tangan Tuhan selalu tersedia saat membutuhkan mujizat kesembuhan.
Disembuhkan karena nama Tuhan Yesus adalah kasih karunia bagi hidup kita. Tidak ada yang mustahil jika kita percaya kuasa Tuhan Yesus, Tabib yang ajaib.
Tuhan tidak menahan kebaikan-Nya bagi kita. Jangan pernah lelah dan malu mencari belas kasihan Tuhan.
Bagaimana dengan diriku?
Apakah aku mengusahakan pola hidup sehat secara pribadi dan bersama?