Home BERITA Sekali sekali Nge-Jazz yuk!

Sekali sekali Nge-Jazz yuk!

0

SEJAK Jumat hingga Minggu ini, kawasan Pekan Raya Jakarta di Kemayoran, Jakarta Pusat ramai dengan pecinta Jazz terkait penyelenggaraan akbar tahunan Java Jazz Festival 2012.

Melihat panjangnya antrian masuk dan berbagai ragam orang yang datang festival musik ini tampaknya bukan acara sembarangan.

Tak hanya buat orang Jakarta saja ataupun orang Indonesia datang ke acara ini. Paling tidak di antrean sepanjang 400 meter menuju panggung untuk pesohor Jazz Al-Jarreau, ada beberapa gerombol orang yang saling berbicara dalam aksen Amerika, India, Sing-lish dan Melayu ala Ipin Upin.

Wah seperti bukan di Jakarta.

Pemusik yang tampil pun—katanya—pemusik top langganan pemenang anugerah musik kelas dunia Grammy Award, seperti Al Jarreau, Erykah Badu, Herbie Hancock, Bobby McFerrin. Ada juga grup terkenal asal Jepang Depapepe dan vokal musik grup asal Amerika Manhattan Transfer yang katanya akan tampil secara spesial mengenang perjalanan karier mereka selama puluhan tahun hari Sabtu malam ini.

Jika nama-nama itu tak familiar mungkin nama Stevie Wonder cukup akrab di telinga orang Indonesia.

Pun jika Anda tak terlalu suka Jazz seperti saya, Anda mungkin masih bisa menikmati suasananya seperti pentas seni sekolahan dengan banyak panggung dimana kita bisa “prasmanan” menikmati berbagai jenis musik.

Kalau bosan di satu panggung, pindah ke panggung lain. Kalau lagunya enak, lihat kiri-kanan dan ikut memejamkan mata sambil geleng-geleng kepala, jika Anda merasa tiba-tiba menjadi penikmat Jazz dadakan.

Sama sekali tak ada  yang salah dengan itu.

“Inilah suasana festival. [Kita merayakannya] setahun sekali. So just make yourselves let loose dan have fun,” kata pemusik Indra Lesmana pada Jumat malam lalu.

Sebagaimana suasana pesta, kita mungkin bertemu dengan berbagai jenis orang dengan berbagai jenis latar belakang, dalam festival Jazz ini saya belajar bahwa Jazz itu bukan satu tapi banyak ragamnya.

Misalnya, vokalis dan konduktor virtuoso dari Amerika, Bobby McFerrin, berkolaborasi secara apik dengan gamelan Bali, seperti simbolisasi pertemuan tradisi Barat dan Timur dalam musik.

Semuanya memang terasa spesial.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version