Home BERITA Sekami dan Rasul Cilik Paroki Katedral Malang Kunjungi Oma-oma

Sekami dan Rasul Cilik Paroki Katedral Malang Kunjungi Oma-oma

0
Paroki Katedral Malang: Sekami dan Rasul Cilik kunjungi para oma. (Panitia)

MATAHARI tidak tampak sinarnya di sekitar Kota Malang sehingga suasana mendung sejuk, disertai hujan rintik-rintik yang masih terus turun sejak kemarin sore.

Walaupun demikian tidak menyurutkan niat baik anak-anak Sekami berkaos kuning dan Rasul Cilik berkaos biru Paroki Katedral Malang mengunjungi oma-oma di Rumah Sosial Belas Kasih Karangwidoro, Kabupaten Malang. Bersama kakak-kakak pendamping, mereka menghibur oma-oma dengan menyapa menyampaikan salam bernyanyi dan bermain.

Program anak-anak Sekami dan Rasul Cilik Paroki Katedral Malang kunjungi oma-oma. (Panitia)
Panti Wreda Rumah Sosial Belas Kasih di Malang. (Panitia)

Mulanya kakak pendamping yang mengajak mereka bermain dan bernyanyi, yang salah satu syairnya berbunyi, “cari apa di dalam dunia, cari dunia tentu binasa, cari Yesus yang penuh cinta.”

Dialog tentang Masa Prapaskah juga disampaikan, “Apa yang dilaksanakan pada Masa Prapaska?”, satu anak sekami menyahut dengan cepat, “berbagi dan bertobat”.

Kakak pendamping melanjutkan dengan “Berbagi diawali dahulu dengan hemat tidak menghamburkan uang saku, makan kue secukupnya saja”.

“Hari ini, kita juga akan berbagi dengan oma serta mengunjungi untuk menghibur mereka,” imbuhnya. Disinggung pula sedikit isi materi APP 2024 yakni untuk membuang sampah pada tempatnya.

Kemudian permainan gerak dan lagu dilanjutkan oleh lima Frater Ordo Karmel yang tinggal di Biara Karmel Santo Titus Brandsma Malang. Kali ini, para frater diutus oleh pimpinan biara untuk menyambut anak-anak Sekami dan Rasul Cilik, menyemangati mereka. Dengan mengajak mereka bernyanyi dan bermain sambil menghibur oma-oma. Sehingga suasana dalam ruang tamu menjadi hangat dan gembira seolah menyambut Minggu Laetare dalam Masa Prapaska 2024.

Kunjungan kali ini dilaksanakan tepat hari Minggu, 10 Maret 2024, pagi hari.  

wajah depan lokasi Panti Wreda Rumah Sosial Belas Kasih di Malang yang dikunjungi anak-anak Sekami dan Rasul Cilik Paroki Katedral Malang.
Berbagi kasih dan cerita dengan para oma di Rumah Belas Kasih Malang. (Panitia)

Oma-oma juga menyambut mereka dengan gembira dan masing-masing berkenan mengenalkan diri namanya. Ada oma yang masih dapat berjalan dengan baik, ada yang berjalan dibantu walker, namun ada pula yang perlu dibantu orang lain untuk pindah posisi duduk.

Oma Maria berusia 80 tahun dari Ngawi sudah empat tahun tinggal di Rumah Sosial Belas Kasih. Ia tidak merasa terganggu dengan kehadiran mereka. Sebaliknya terhibur dan ikut bernyanyi dengan lirih dan mengikuti gerakan anak-anak walaupun dengan pelan-pelan.

Para frater Karmelit memberi semangat kepada para anak-anak Sekami dan Rasul Cilik untuk mengibur para oma di Rumah Belas Kasih Malang. (Panitia)

Ketika salah satu frater mengajak nyanyi lagu Gemu Fa Mi Re, sontak semua yang ada di ruang tamu ikut bernyanyi dan bergerak putar kekiri putar ke kanan mengikuti irama lagu. Tak terkecuali para Suster PPYK yang menemani para oma-oma.

Ada tiga suster Puteri-puteri Yesus Kristus yang tinggal di Rumah Sosial Belas Kasih. Sr. Lorens PPYK sudah tinggal disini selama lima tahun. Ia bergembira berbahagia dengan ikhlas melayani oma-oma dalam penyertaan Tuhan. Itu resepnya.

Sr. Viani PPYK ditugaskan oleh pimpinan di Pakem, Sleman, Yogyakarta untuk live in di Malang selama enam bulan. Ia sudah memasuki bulan ketiga di sini. “Yang dibutuhkan untuk hidup bersama oma di sini adalah cinta dari hati, sabar telaten dan berdoa mohon selalu penyertaan Tuhan,” katanya.

Sr. Agustin PPYK baru datang tiga pekan lalu. Kami belum mendapat kesannya.

Di Rumah Sosial Belas Kasih ada 14 oma. Semuanya datang dengan pengantar keluarga yang bertanggung jawab. Salah satu oma bercerita datang ke sini diantar seorang biarawan, tanpa menyebut nama.

“Yang mengikuti acara dengan tema Ayo Berkunjung ke rumah Oma ada sebanyak 14 anak Rasul Cilik dan 33 anak Sekami. Mereka biasanya berkegiatan di Gedung Widya Bhakti setiap hari Minggu pagi bersama kakak-kakak pendamping.

Untuk mengisi Masa Prapaska, kita ajak mereka berkunjung ke sini. Dengan harapan menimbulkan kepekaan terhadap oma-opa dan lansia pada umumnya,” demikian ungkap Ketua Bidang Pewartaan Paroki Katedral Malang Ibu Cindy.

Kunjungan selama 90 menit diawali dan diakhiri dengan doa. Dipimpin satu suster Sang Timur (PIJ). Ada tiga suster ikut serta dalam kunjungan kali ini.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version